Find Us On Social Media :

Kisah Handry Satriago, Lebih dari 30 Tahun Duduk di Kursi Roda, Siapa Sangka Dia CEO Termuda di Perusahaan Tertua dan Terbesar di Dunia?

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Selasa, 26 Maret 2019 | 09:57 WIB

Kisah Handry Satriago, 30 Tahun Duduk di Kursi Roda, Siapa Sangka Dia CEO Termuda di Perusahaan Tertua dan Terbesar di Dunia?

GridPop.ID - Kisah inspiratif datang dari seorang CEO muda yang merupakan 'produk' Indonesia.

Ia merupakan seorang CEO termuda dari sebuah perusahaan tertua dan terbesar di dunia.

Namun di balik kesuksesannya tersebut, hidupnya banyak dilalui dengan kursi roda.

Baca Juga : Viral Kisah Cinta Wanita Muda Penderita Kanker yang Terpisahkan Oleh Maut dengan Kekasihnya, Permintaan Terakhirnya Pun Belum Sempat Terwujud

Adalah Handry Satriago, ia duduk di kursi roda lebih dari 30 tahun dan menjadi seorang CEO.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/3/2019), pertengahan tahun 2010, menjadi pengalaman tak terlupakan oleh seorang Handry Satriago.

Saat itu, dia yang menjabat sebagai Manager Pengembangan Bisnis General Electric (GE) Indonesia, beserta beberapa petinggi lain, tengah melakukan kunjungan kerja di Vietnam.

Baca Juga : Merasa Beruntung Karena Dermawan, Perempuan Ini Kembali Menang Lotre Miliaran Rupiah Setelah Menyumbang 900 Juta

Mereka pergi dengan sebuah pesawat penerbangan komersil.

Namun setelah kegiatan selesai, seorang staf memberitahukan Handry bahwa tiket pulangnya ke Indonesia telah dibatalkan.

Handry pun terkejut dan heran kenapa tiketnya dibatalkan.

"Terus saya bertanya, pulangnya dengan apa," kenang Handry saat memberikan motivasi dan inspirasi di Kampus Binus Bussiness School, Jakarta, Senin (26/8/2013) silam.

Baca Juga : Pria Ini Menang Lotre Ratusan Miliar, Usir Istri dan Anak, Lalu Jadi Tukang Sampah karena Bangkrut Gara-gara Berfoya-foya

Saat itulah, staf tersebut memberitahukan bahw dia telah ditunggu oleh Stuart Dean, Presiden GE ASEAN, untuk membicarakan sesuatu.

Namun pembicaraan dilakukan dalam perjalanan pulang ke Indonesia dengan sebuah pesawat jet pribadi.

Handry pun terkejut karena itu merupakan pengalaman pertamanya yang belum pernah dia temui sebelumnya.

Ada pengalaman menarik, namun rasa canggung dan tidak percaya diri menghinggapinya.

Baca Juga : Konyol, Pria Ini Tak Ingat Apa yang Terjadi Setelah Kepalanya Tersangkut Knalpot Motor

"Saya tahu diri, di dalam pesawat saya sering bilang permisi. Sampai akhirnya bos saya (Stuart) meminta saya untuk enjoy," terang Handry.

Saat itulah, kata Handry, Stuart mengatakan kepadanya bahwa dia dipromosikan untuk emnjadi CEO GE Indonesia, sebuah jabatan prestisius untuk menjabat sebagai CEO dari perusahaan tertua dan terbesar di dunia yang didirikan oleh Thomas Alfa Edison.

Namun, lanjut Handry, lagi-lagi perasaan canggung dan tidak percaya diri menghinggapinya.

Dia merasa belum siap menempati posisi tersebut.

Baca Juga : Detik-detik Menegangkan Longsor di Gunung Kapur Sadeng, Ambrol Sepanjang 50 Meter hingga Timbulkan Debu Bertebaran

Apalagi, saat itu usianya baru mencapai 41 tahun.

Masih terlalu muda untuk menempati posisi seorang CEO.

"Saya tidak percaya diri bagaimana menjadi seorang CEO," ujarnya.

Stuart pun lalu memberikan banyak penjelasan untuknya.

Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, Handry pun menyanggupinya.

Baca Juga : Memaksa Masuk ke Area Terlarang Gunung Bromo, Turis Asing Ini Tak Terima dan Banting Petugas!

Dia pun menjadi CEO GE Indonesia pertama yang merupakan lulusan universitas dalam negeri dan CEO termuda dalam sejarah GE Global.

Handry memperoleh gelar sarjana di jurusan Bioindustrial Institur Pertanian Bogor, memperoleh gelar master double degree, yaitu Institut Pengembangan Manajemen Indonesia, Jakarta, dan Monash University, Vistoria, Australia.

Terakhir, dia mendapatkan gelar doktor di bidang manajemen strategi dari Universitas Indonesia.

"Namun kepemimpinan tidak dilihat dari titel, yang penting percaya diri. Karena pemimpin harus dapat mempengaruhi yang lain," tegasnya.

Baca Juga : Dengan Banjir Air Mata, Dosen UNM Pelaku Pembunuhan Siti Zulaeha Akui Penyesalannya dan Minta Maaf pada Keluarga Korban

Saat remaja usia 17 tahun, Handry didiagnosis menderita kanker kelenjar getah bening.

Hal inilah yang mengharuskannya duduk di kursi roda sampai dengan saat ini.

Meski sempat membuatnya shock dan tak percaya, namun hal itu tidak melunturkan semangatnya, dia pun terus maju.

Baca Juga : Gletser di Gunung Everest Mencair, Muncul Mayat yang Sudah Terkubur Selama Puluhan Tahun Disertai dengan Penyakit Kuno yang Mematikan

"Seorang pemimpin sejati dapat dilihat dari caranya menangani masalah-masalah sulit dan bangkit dari permasalahan itu," jelas Handry.

Handry pun bertekad membawa GE Indonesia semakin maju dalam beberapa tahun ke depan dan menjelaskan perkembangan yang terjadi di GE Indonesia sejauh ini.

Tak lupa, dia juga akan berusaha menciptakan pemimpin-pemimpin baru, yang ke depannya akan bermanfaat bagi Indonesia, khususnya bagi GE Indonesia, yang sejalan dengan prinsip "We All Rise" yang ada di General Electic.

Baca Juga : Cuma Mau Mandi dan Berhubungan Seks Setahun Sekali, Wanita Ini Digugat Cerai Oleh Sang Suami

"Di mana tugas paling penting pemimpin adalah mengembangkan pemimpin-pemimpin baru yang tangguh," ucap Handry, yang kini sudah berusia 49 tahun.(*)