Find Us On Social Media :

Kejam! Anak Kandung Tega Habisi Nyawa Ibunya yang Sudah Banting Tulang Hidupi Keluarga Tanpa Suami, Korban Digorok Lehernya hingga Nyaris Putus

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Kamis, 11 April 2019 | 18:50 WIB

Ilustrasi

GridPop.ID - Peristiwa memilukan menimpa Salbiah (58), wanita malang ini ditemukan tewas dengan kondisi leher nyaris putus pada Rabu (10/4/2019) pukul 23.30 WIB.

Aksi pembunuhan sadis ini diduga dilakukan oleh putra korban berinisial AKM (38).

Peristiwa yang membuat geger warga Dusun III Desa Tanjungagung Kacamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan ini baru diketahui menjelang tengah malam.

Baca Juga : Diduga Jadi Korban Pembunuhan Terencana, Jenazah Wanita Ditemukan Tertutup Daun Pisang dan Dibuang di Pinggir Jalan Tol Jagorawi

Korban yang merupakan seorang ibu itu diketahui bekerja seorang diri untuk menghidupi dua putranya.

Sejak berpisah dengan suami, Sabriah bekerja banting tulang untuk menghidupi kedua putrinya hingga anak-anaknya berusia dewasa.

Namun, saat beranjak dewasa sang anak bukannya bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, malah lebih memilih bermalas-malasan dan membiarkan sang ibu bekerja sendirian.

Dilansir dari Sripoku.com, Sabriah tinggal serumah bersama dua orang putranya yang telah berusia dewasa.

Baca Juga : Dua Terduga Pelaku Pembunuhan Melinda Zidemi Sudah Tertangkap, Hasil Otopsi Buktikan Korban Diduga Kuat Diperkosa Sebelum Dibunuh

Namun, salah satu putra korban terpaksa dipasung lantaran mengalami gangguan jiwa.

Sementara itu, AKM yang juga putra korban yang kondisinya sehat malah malas bekerja.

AKM diduga tersinggung dan sakit hati lantaran dimarahi oleh ibu kandungnya sendiri yaitu Sabriah.

Berdasarkan kronologi yang dihimpun, pada hari Rabu (10/4/2019) Sarbiah binti Abdul Manan (60) baru pulang dari kebun.

Baca Juga : Kronologi Lengkap Pembunuhan Tragis Melinda Zidemi, Terdapat Korban Anak Usia 9 Tahun hingga Kondisi Jenazah

Saat itu melihat anaknya berinisial Akm (35) sedang duduk malas malasan di rumahnya.

Wanita yang usianya sudah renta itu kesal lalu marah kepada putrnya yang berinisial AKM.

Korban memarahi AKM dan mengatakan malas dan tidak mau bekerja.

Saking kesalnya dengan kelakuan sang anak, korban pun sampai membanting piring nasi ke lantai.

Baca Juga : Dengan Banjir Air Mata, Dosen UNM Pelaku Pembunuhan Siti Zulaeha Akui Penyesalannya dan Minta Maaf pada Keluarga Korban

Ironisnya bukan menyadari kesalahannya, AKM malah tersinggung dan menyerang wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya itu.

Pelaku mengambil parang di dapur dan langsung menggorok leher ibu kandungnya sebanyak tiga kali hingga meninggal dunia.

Korban pun bersimbah darah dengan leher nyaris putus di dalam rumahnya sendiri.

Kematian korban baru diketahui saat menjelang tengah malam oleh warga sekitar.

Setelah tetangga korban mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah korban.

Baca Juga : Kasus Percobaan Pembunuhan Lebih Mengerikan dari 'Kopi Jessica' Masih Jadi Misteri, Korban Alami Buta hingga Lumpuh

Mendengar suara tersebut, warga mengintip ke dalam rumah.

Dikutip dari Tribun Bogor, Kamis (11/4), Awalnya warga tidak berani langsung masuk ke dalam rumah karena di dalam rumah tersebut ada anak korban yang dipasung karena diduga mengalami gangguan jiwa.

Anak korban yang sedang dipasung itu meminta bantuan warga untuk memeriksa kondisi ibunya yang baru saja ribut dengan kakaknya.

"Anak korban minta tolong perikso ibunyo yang baru bertengkar dengan kakaknya," terang salah seorang narasumber seraya menambahkan begitu diintip ternyata ibunya sudah tergeletak.

Baca Juga : Perubahan Sikap IA Sebelum Jadi Korban Pembunuhan Sadis dan Dibakar di Atas Spring Bed

Warga pun lalu beramai-ramai masuk ke dalam rumah korban.

Betapa terkejutnya para warga menyaksikan wanita yang sudah menjanda ini tewas bersimbah darah.

Warga setempat lalu melaporkan kasus dugaan pembunuhan ini keapda Polsek Lengkiti.

Mendapat laporan tersebut, Kapolsek Lengkiti Iptu Marjuni bersama anggota masing-masing Kanit Res Bripka Charles, Kanit SPK Aiptu Hambali langsung meluncur ke lokasi kejadian.

Polisi dibantu perangkat desa setempat langsung melakukan evakuasi jenazah dan melakukan visum dibantu petugas medis Puskesmas terdekat. Jenazah korban rencananya akan dimakam di kampung halamannya hari ini juga.

Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Wanita yang Dibakar di Sumatera Selatan, Motif Diduga Karena Utang

Menurut informasi, Rabu (10/4/2019) sekitar pukul 17.00 ada warga yang melihat anak lelaki korban berinisial Akm naik mobil menuju arah Kota Baturaja.

Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku lalu lari keluar rumah menuju sumur untuk membersihkan bekas darah yang menempel di parang .

Selanjutnya parang tersebut diselipkannya di pinggang lalu pelaku pergi ke pinggir sungai dan menyembunyikan parang itu di semak–semak di pinggiran sungai .

Kemudian pelaku pergi naik mobil menuju arah Kota Baturaja. Tersangka bersembunyi di rumah kakak iparnya di Desa Sukamaju Kecamatan Baturaja Barat.

Baca Juga : Masih Berusia 12 Tahun, Polisi Perlakukan Khusus Bocah SD Jadi Tersangka Pembunuhan di Minut

Anak korban berinisial Akm ini menurut isu yang beredar pernah memiliki riyawat Gangguan Jiwa.

"Dio itu kumat-kumatan, tapi idak separah adeknyo yang dipasung itu,’ terang salah seorang sumber yang minta identitasnya dirahasiakan.

Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari mengatakan pelaku yang diduga membunuh korban sudah dititipkan Mapolres OKU, Kamis (11/4).

Dikatakan Kapolres, saat ini Kasat Reskrim sedang ke TKP untuk mendalami kasus ini.

Baca Juga : Terungkap Karena Medsos, Polisi Bongkar Identitas dan Motif Pelaku Pembunuhan Sadis Siswi SMK Bogor

Sedangkan tersangkanya sudah diamankan di Polres untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolres menambahkan, terduga pelaku akan dikirim ke Palembang untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Kapolres yang juga didampingi Kasi Humas Polres OKU AKP Rahmad Haji mengatakan, polisi sedang mendalami kasus ini, untuk mengetahui motif pembunuhan yang diduga dilakukan oleh anak kandung korban sendiri. (*)