GridPop.id - Ani Yudhoyono selalu masih dirawat di rumah sakit di Singapura.
Kondisinya masih terus dipantau tim dokter rumah sakit setempat.
Masyarakat banyak yang ingin menetahui kondisi kesehatannya.
Beruntung, Ani Yudhoyono dan keluarga selalu memberi kabar.
Sehingga publik bisa memantau kondisi mantan Ibu negara ini.
Dibalik kondisinya yang membuat tubuhnya semakin kurus, sebaiknya kita mulai kurangi santapan yang biasa disajikan saat sahur ini.
Baru-baru ini sang menantu, Annisa Pohan, juga mengabarkan kondisi terkini sang mertua.
Dikatakannya, Ani Yudhoyono kurang aktif seperti biasanya karena baru saja menjalani kemoterapi cycle 2.
Tidak lupa Ia juga menceritakan bagaimana kesehariannya selama bertugas jadi 'suster jaga' untuk mertuanya.
Mereka beraktifitas dimulai dari setelah subuh dan dilanjutkan dengan bersantai, makan, minum obat, hingga rapi-rapi badan.
Tidak lupa Annisa mengakhirinya dengan mengajak siapapun untuk berdoa untuk kesembuhan mertuanya.
Setelah selesai tugas jaga Annisa, datang lah Aliya Rajasa.
Ia bersama anak-anak dan suaminya kompak terbang ke Singapura untuk turut menjaga mertuanya.
Sesampainya di sana, Ia juga mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan Ani tengah tertidur di ranjang rumah sakit.
Ani Yudhoyono nampak sambil memperhatikan cucunya yang tak jauh darinya.
Kalau dilihat dari kondisi fisik Ani, bisa terlihat kalau Ia terlihat lemas dan berat badannya berkurang.
Lagi-lagi itu semua karena efek pengobatan yang tidak biasa.
Baca Juga : Mengerikan, Dahi Perempuan Ini Hilang Saat Menaruh Kaki di Dashboard Mobil, Otaknya Bocor!
Melihat kondisi Ani, seluruh warganet pun mengirim doa untuk kesembuhannya lewat akun Instagram miliknya, dan juga keluarganya yang lain.
Makanan penyebab leukimia
Belajar dari kasus leukimia yang menyerang Ani Yudhoyono, sebaiknya kita mulai mengurangi dan menjauhi makanan ini.
Bahkan salah satunya makanan yang disantap saat sahur.
Suka santap sahur dengan kornet?
Sebaiknya wajib mengetahui fakta di balik daging kornet.
Daging kornet juga merupakan salah satu contoh yang terdaftar oleh IARC sebagai daging olahan yang terkait dengan kanker kolorektal.
IARC lebih lanjut mencatat bahwa "sebagian besar daging olahan mengandung daging sapi, tetapi daging olahan juga mengandung daging merah, unggas ... atau produk sampingan daging lainnya seperti darah."
Contoh lain dari daging olahan yang tercantum dalam siaran pers IARC termasuk daging kaleng dan olahan dan saus berbasis daging.
Jadi mulai sekarang sebaiknya mulai mengurangi setiap makanan tersebut agar tidak menjadi makanan yang menyebabkan leukimia.
Tak cuma itu saja, ada beberapa makanan lain yang berpotensi membuat leukimia.
Bahkan salah satunya merupakan jajanan anak.
Sosis
Sosis adalah jenis daging olahan lainnya yang dijadikan contoh dalam siaran pers IARC sebagai penyebab kanker.
IARC menyatakan bahwa “setiap 50 gram daging olahan yang dimakan setiap hari meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 18%.”
IARC lebih lanjut mencatat, "konsumsi daging sangat bervariasi antar negara, beberapa persen hingga 100% orang makan daging merah, tergantung pada negaranya, dan pemakan daging olahan lebih sedikit (dibandingkan daging merah)."
Ham
Ham adalah daging olahan yang tidak hanya bersifat karsinogenik karena sifatnya yang diproses.
Tetapi juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya karena kandungan natriumnya yang sangat tinggi.
Daging dari olahan lainnya, seperti pastrami, salami, pepperoni, dan sejenisnya, memiliki risiko yang sama dengan kanker.
Sebaiknya coba untuk mengurangi makanan penyebab leukimia di atas.
Baca Juga : Stroke Seperti yang Dialami Suami Rey Utami Dapat Disebabkan Minyak Jelantah, Ini Aturan Pemakaiannya
Artikel ini tayang di sajiansedap.com dengan judul Jadi Makanan Penyebab Leukimia yang Diderita Ani Yudhoyono hingga Badannya Kurus, Segera Jauhi Santapan Sahur Ini