GridPop.ID - Kasus pembunuhan mayat tanpa kepala di Blitar pada Rabu (3/4/2019) sempat hebohkan warga.
Melansir dari Kompas.com, jenazah seorang guru tari honorer ditemukan dalam koper oleh pencari rumput di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggodang, Kecamatan Udunawu, Blitar, Jawa Timur.
Jenazah yang kemudian diketahui bernama Budi Hartanto tersebut ditemukan tanpa kepala dan dalam kondisi tanpa busana.
Kasus tersebut perlahan mulai menemukan titik terang.
Para pelaku berinisial AP dan AJ yang berjenis kelamin laki-laki sudah ditangkap oleh polisi.
AJ berhasil diringkus oleh kepolisian Kediri sedangkan AP ditangkap saat dirinya melakukan perjalanan menuju Jakarta.
Kepribadian salah satu pelaku yakni AJ, belum lama ini diungkap oleh warga yang tinggal di sekitarnya.
Melansir dari Surya.co.id, seorang warga bernama Sujilah (65) menyebutkan AJ memiliki kepribadian yang kebanci-bancian dan melambai.
Ia pun memiliki banyak rekan dari komunitas yang sama.
Selain membeberkan kepribadian AJ, rupanya warga sempat mempat mengetahui tingkah laku tak lazim dari AJ.
AJ bertingkah laku tak lazim tiga hari setelah mayat Budi Hartanto ditemukan polisi.
Warga tersebut menyebutkan bahwa AJ sempat berteriak ketakutan saat malam hari.
"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan. Padahal di warungnya juga ada temannya. Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut-aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku seperti dikutip GridPop.ID dari Surya.co.id pada Minggu (14/4/2019).
Pelaku juga sempat terlihat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi seperti orang yang ketakutan.
Esok harinya, Sujilah sempat bertanya mengenai alasan AJ berteriak saat malam hari.
"Saat mencuci piring saya tanya, ada apa tadi malam jerit-jerit ketakutan? Dia menjawab kaget karena pundaknya seperti kejatuhan kayu yang berat," ungkapnya lagi. (*)