Find Us On Social Media :

Sumbangkan Spermanya, Pria Ini Punya 106 Anak dari Wanita Berbagai Negara hingga Diberi Julukan 'The Babymaker'

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Senin, 15 April 2019 | 19:54 WIB

Ed Houben menyumbangkan spermanya untuk perempuan yang ingin hamil

GridPop.ID - Kesuburan menjadi salah satu hal yang penting untuk diketahui bagi orang yang menginginkan keturunan.

Namun, kisah berbeda dialami pria asal Belanda yang saking suburnya ia pun diberi sebuah julukan.

Bahkan, saking suburnya ia sudah memiliki banyak anak dari berbagai wanita di berbagai negara.

Baca Juga : Begini Jawaban Tak Terduga Amy Qanita Perihal Berita Tak Akur dengan Rieta Amilia

Pria berusia 46 tahun ini mendapatkan julukan "Sperminator" karena telah menjadi ayah dari total 106 bayi.

Banyak perempuan dari jauh yang menginginkan hamil datang dan mencari Ed Houben dari Maastricht di Belanda.

Ia juga dijuluki "The Babymaker" oleh orang-orang di kotanya, karena tingkat keberhasilan dan reputasinya yang luar biasa.

Baca Juga : Seekor Monyet Bawa Kabur Bayi Berusia 2 Minggu dan Melemparkannya Hingga Tewas

Terlebih, Ed dianggap pria paling subur di Eropa.

Dikutip GridPop.ID dari stayathomemum.com.au via Intisari, Ed mulai menyumbangkan sperma seperti biasa.

Ia menyetornya ke dalam cangkir di bank sperma.

Baca Juga : Ibunya Rela Pakai Uang Harian Rp 500 Ribu untuk Masak, Pesta Ulang Tahun Anak Ini Tak Didatangi Satu Teman pun hingga Berujung Memilukan

Namun, suatu hari Ed memutuskan ingin mencoba sesuatu yang 'lebih pribadi'.

Jadi, ia mulai beriklan di situs web dan mengatakan bahwa dirinya akan membawa sperma ke pasangan yang mencoba ingin hamil.

Sehingga mereka dapat menggunakannya langsung di rumah mereka menggunakan sebuah alat.

Baca Juga : Fauzi Baadilla Komentari Perlakuan Jepang Mengganti Kotak Suara dari KPU RI dengan Acrylic: Warga Indonesia di Jepang Malu

Setelah beberapa saat melakukan ini, tiba-tiba satu pasangan meminta Ed untuk memberikan spermanya kepada sang istri dengan 'cara alami'.

Dan setelah mempertimbangkan selama 15 menit, Ed setuju untuk berhubungan intim dengan sang istri.

Sejak itu, jasa Ed telah diminati dan secara gratis, dia berhubungan dengan perempuan lajang, istri-istri dalam pasangan yang tidak subur dalma upaya mereka mempunyai anak.

Baca Juga : Sering Mimisan, Aurel Hermansyah Ternyata Mengidap Penyakit Ini!

Ed yang menggambarkan dirinya sebagai 'pria gemuk yang benar-benar jelek dengan kaca mata' mengklaim dalam sebuah wawancara dengan majalan GQ bahwa sebelum ini ia sama sekali tidak berhubungan intim selama 10 tahun.

Sekarang justru sebaliknya, dia secara teratur melakukan hal itu tanpa ikatan dengan banyak perempuan berbeda.

Tingkat keberhasilannya sekitar 80% dan hingga saat ini, sejak ia mulai menyumbangkan sperma 14 tahun lalu, ia telah menjadi ayah dari 106 anak, dan itu pun yang ia ketahui.

Baca Juga : Kasus Kian Terungkap, Fakta Mengejutkan Penemuan Barang Bukti Lain saat Polisi Geledah Rumah Pelaku Pembunuhan Budi Hartanto

Sekitar dua pertiga anak-anka Ed dikandung "secara alami", sedangkan lainnya melalui inseminasi buatan.

Ed mengklaim bahwa itu bukanlah keharusan untuk berhubungan intim dengannya.

Namun itu adalah yang paling dianjurkan jika ingin cepat mempunyai anak.

Dia mengatakan, rata-rata, inseminasi buatan bisa memakan waktu satu sampai 12 bulan, tetapi dengan cara alami, dapat memakan waktu satu hingga tiga siklus.

Baca Juga : Setahun Dibiarkan di Parkiran Rumah Sakit, Isi Mobil Misterius Ini Sangat Mengejutkan

Dia memiliki tas STD setiap enam bilan dan sekarang mulai menjadi lebih selektif terhadap perempuan yang akan dia bantu.

"Saya memiliki anak-anak di Australia, Israel, Kanada, Austria, Jerman, Belgia, Prancis, Luksemburg, Italia, Inggris ... kemungkinan ada juga," ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan New York Post ketika dia sudah mempunyai 99 anak.

Ed mengatakan perempuan yang pernah memakai jasanya tidak pernah terdengar lagi kabarnya.

Dia mengatakan alasan utama dia tidak berkontak dengan beberapa pasangan untuk mengetahui apakah tindakan itu berhasil atau tidak.

Baca Juga : Kisah Model Cilik Niu Niu, Bocah 3 Tahun Dipaksa Bekerja hingga Alami Kekerasan oleh Ibunya Sendiri, sang Ibu Beri Pembelaan

Pasalnya, pasangan tersebut takut Ed menginginkan untuk terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka.

Selama ini tidak ada tanda tangan kontrak untuk hal-hal seperti hak asuh anak atau tuntutan lainnya.

Sehingga sampai saat ini tidak ada yang menggugatnya untuk tunjangan anak.

Baca Juga : Menguak Kisah Manusia Kerdil yang Tinggal di Celah Gunung, Gua, dan Pinggir Sungai Pedalaman Aceh

Meski sudah memiliki begitu banyak anak (dan jumlahnya akan terus meningkat ketika dia terus menyumbangkan spermanya), Ed memiliki harapan untuk menetap dan memiliki keluarga sendiri suatu hari nanti.

Sebenarnya, ini merupakan jasa 'sewa rahim' di mana Ed merupakan sang pendonor bagi mereka yang membutuhkan anak.

Selain menggunakan inseminasi buatan atau Artificial Insemination (ICI and IUI), mendonorkan sperma juga bisa dilakukan dengan cara Superovulasi & Inseminasi intrauterin serta bayi tabung.

Baca Juga : Tertahan di Turki hingga Diberi Janji Palsu akan Jaminan Pulang, Ayu Ting Ting: Salahnya Saya Tak Langsung Beli Tiket Malah Percaya sama Mereka

Cara Superovulasi & Inseminasi intaurine berarti penerima donor akan mengonsumsi obat kesuburan untuk meningkatkan peluar keberhasilan dari donor sperma yang diterimanya.

Sedangkan cara bayi tabung pada dasarnya seperti proses pada umumnya.

Setelah sel telur dan sperma dipanen atau diperoleh, mereka disatukan di lingkungan laboratorium untuk memungkinkan sperma membuahi sel telur.

Baca Juga : Terpeleset ke Sungai Lalu Diterkam Buaya, Jasad Bocah di Riau Ini Ditemukan dalam Kondisi Utuh dan Terseret Sejauh 30 Km!

Tapi tentu cara bayi tabung ini harus dilakukan dengan bantuan para ahli. (*)