Find Us On Social Media :

Sejak Kecil Menderita Polio, Pria Ini Menyeret Kakinya yang Lumpuh dengan 23 Jam Mendaki Gunung Setinggi 1.500 Meter

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Senin, 15 April 2019 | 20:46 WIB

Sejak Kecil Menderita Polio, Pria Ini Menyeret Kakinya yang Lumpuh dengan 23 Jam Mendaki Gunung Setinggi 1.500 Meter

GridPop.ID - Tak ada kata menyerah, mungkin itu yang dirasakan pria asal China ini.

Sudah mengidap sakit polio sejak kecil, ia menantang dirinya untuk mendaki gunung.

Ia menghabiskan waktu 23 jam dengan menyeret tubuhnya saat mendaki.

Baca Juga : Pria Ini Bongkar Kuburan Kekasihnya Usai Dengar Teriakan, Diduga Sang Wanita Masih Hidup Saat Dimakamkam

Ia pun harus menempuh perjalanan sekitar 8 jam menuju tempat paling indah yang biasanya justru dicapai pendaki hanya satu jam saja.

Menderita polio sejak kecil membuat dua kaki pria di China ini tidak bisa digerakkan hingga lumpuh.

Meski demikian, ia pantang menyerah dengan tetap berusaha mendaki Gunung Tai.

Baca Juga : Sumbangkan Spermanya, Pria Ini Punya 106 Anak dari Wanita Berbagai Negara hingga Diberi Julukan 'The Babymaker'

Dikutip GridPop.ID dari South China Morning Post via Kompas.com, Senin (15/4), Wang Cunwei asal Feng di provinsi Jiangsu, memulai perjalanan selama 23 jamnya mendaki gunung.

Bahkan, Wang mendaki dengan menyeret tubuhnya di salah satu dari Lima Puncak Agung di China.

Aksi Wang tersebut pun mendapatkan dukungan dari keluarganya.

Baca Juga : Salah Satunya Teh dan Susu, 5 Makanan Ini Jadi Racun Jika Dimakan Bersamaan

Wang menyiapkan 12 pasang sarung tangan, empat pasang pelindung lutut, dan belasan bantal penghangat.

Dari Gerbang Merah, ia memulai pendakian pada pukul 09.30 dengan ditemani oleh tiga kerabatnya.

"Ini untuk menunjukkan kami penyandang disabilitas dapat mencapai seperti yang orang sehat bisa lakukan," katanya.

Baca Juga : Begini Jawaban Tak Terduga Amy Qanita Perihal Berita Tak Akur dengan Rieta Amilia

Bagian jalur "bluestone" menjadi tantangan bagi Wang sehingga dia harus beristirahat setelah mendaki beberapa meter.

Wang membutuhkan waktu 8 jam untuk mencapai pemandangan indah.

Padahal jalur tersebut biasanya dapat dicapai oleh pendaki lain dalam satu jam.

Wang menghabiskan malam hari untuk terus mendaki gunung.

Baca Juga : Seekor Monyet Bawa Kabur Bayi Berusia 2 Minggu dan Melemparkannya Hingga Tewas

Dapat terlihat celana dan sepatunya menjadi kotor dan rambutnya basah dipenuhi keringat.

Pada pagi harinya, salju turun sehingga pendaki lain menyewa mantel tebal untuk mengatasi dingin.

Sementara Wang tidak bisa melakukannya sebab akan menghalangi pendakiannya.

Seorang turis terkesan dengan usaha Wang sehingga melepaskan jaketnya dan memberikannya kepada pria berusia 33 tahun itu.

Baca Juga : Ibunya Rela Pakai Uang Harian Rp 500 Ribu untuk Masak, Pesta Ulang Tahun Anak Ini Tak Didatangi Satu Teman pun hingga Berujung Memilukan

"Saya jadi lebih hangat setelahnya, tapi mantel itu kemudian berat karena salju," ujar Wang.

"Saya melepasnya agar pendakian menjadi ringan," ucapnya.

"Banyak pengunjung yang menyemangati dan membantu saya melalui kesulitan ini," imbuhnya.

Saat mencapai puncak tertinggi gunung atau kerap disebut Gerbang Selatan Menuju Surga, Wang merasakan kebahagiaan.

Baca Juga : Kasus Kian Terungkap, Fakta Mengejutkan Penemuan Barang Bukti Lain saat Polisi Geledah Rumah Pelaku Pembunuhan Budi Hartanto

Ia sudah merampungkan pendakiannya terhadap gunung setinggi 1.500 meter itu.

"Kami butuh istirahat setelah satu hari satu malam mendaki,' ucapnya. (*)