Find Us On Social Media :

Memilukan, Ingin Pecahkan Rekor Pilot Termuda, Bocah 7 Tahun Ini Menerbangkan Pesawat hingga Berujung Tragis

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Minggu, 21 April 2019 | 11:41 WIB

Memilukan, Ingin Pecahkan Rekor Pilot Termuda, Bocah 7 Tahun Ini Menerbangkan Pesawat hingga Berujung Tragis

GridPop.ID - Semua mungkin saja setuju bahwa cita-cita tidak mengenal usia.

Sejak kecil, seseorang tentu memiliki cita-citanya dan berusaha penuh untuk meraihnya.

Salah satunya ialah bocah berusia 7 tahun ini yang memiliki semangat tinggi untuk menjadi pilot termuda di dunia.

Baca Juga : Mengejutkan, Komentar Erin Taulany yang Sindir Habis Prabowo Diunggah Ustaz Derry Sulaiman, Andre Taulany Tulis Kalimat Menyentuh

Namun tragisnya, penerbangan pertamanya untuk memecahkan rekor itu justru berujung menyedihkan.

Gadis cilik tersebut bernama Jessica Dubroff.

Ia tewas dalam kecelakaan pesawat yang diterbangkannya pada 11 April 1996.

Dikutip GridPop.ID dari New York Times via Kompas.com, Minggu (21/4), bocah asal California, Amerika Serikat, tersebut berusaha memecahkan rekor sebagai pilot termuda.

Baca Juga : Gerindra Sebut Sandiaga Uno Tak Akan Kembali ke Balai Kota sebagai Wagub, tapi ke Kantor Wakil Presiden

Ia menerbangkan pesawat melintasi negara bagian.

Jessica menerbangkan pesawat mesin tunggal berkursi empat Cessna 177B.

Tak sendiri, saat itu Jessica terbang bersama dengan ayahnya, Llyod Dubroff, dan instrukturnya, Joe Reid.

Namun, penerbangan itu berakhir dengan kecelakaan di Cheyenne, Wyoming.

Baca Juga : Stres dan Dirawat di Panti Rehabilitasi, Caleg Gagal Ini Masih Umbar Janji Bagi-bagi Jabatan

Dikutip dari Chicago Tribune pada 5 Maret 1997 mewartakan laporan Badan Keselamatan Transportasi AS (NTSB) tentang kecelakaan itu.

Pilot instrukturnya, Reid, dinilai membiarkannya lepas landas dalam cuaca badai salju.

Sang pelatih berupaya untuk tidak membatalkan wawancara media di setiap pemberhentian penerbangan itu.

Namun, ketiga justru tewas dalam leg kedua perjalanan yang mereka rencanakan.

Baca Juga : Bongkar Kotak Suara, Ini Pengakuan Mengejutkan Ketua PPS di Banyumas: Saya Tahu itu Tidak Boleh

Badan pesawat menunjukkan, Reid telah membantu Jessica selama lepas landas dan mengambil kendali pesawat ketika melewati angin dan salju, tak lama sebalum akhirnya jatuh ke tanah.

Setelah kecelakaan itu, muncul kritik atas upaya penerbangan yang melibatkan anak-anak.

Baca Juga : Menyayat Hati, Usai Menyikat Gigi, Gadis 11 Tahun Ini Meninggal Dunia

Lembaga regulator penerbangan sipil AS (FAA) segera menyurati semua instruktur penerbangan untuk memperingatkan mereka agar menggunakan akal sehat ketika melibatkan anak-anak dalam menerbangkan pesawat.

Secara teknis, Reid memang pilot pesawat dalam kecelakaan itu.

Namun, dia mengizinkan Jessica untuk mengendalikan si burung besi.

Jessica tidak melanggar aturan penerbangan apa pun dalam misi tersebut.

Baca Juga : Update Hasil Real Count Pilpres 2019: Makin Ketat, Selisih Sangat Tipis di 4 Provinsi

Pesawat memiliki dua kendali, yang berarti instruktur juga berada dalam kemudi dan mampu mengambil alih kontrol secara insan.

Usia minimum untuk lisensi pilot adalah 17 tahun.

Meski demikian, orang yang lebih muda dari usia tersebut dapat menerbangkan pesawat melalui perusahaan pilot berlisensi.

Kongres pada akhirnya pun meloloskan atuan yang melarang upaya pemecahan rekor bagi pilot yang tidak berlisensi.

Baca Juga : Update Hasil Real Count Pilpres 2019: Jokowi-Amin Masih Ungguli Prabowo-Sandi, Ini Prosentasenya

Sebelum tewas, Jessica menggelar jumpa pers di bandara di Cheyenne.

Ia menumpahkan perasaannya jelang hari yang bakal tercatat dalam sejarah penerbangan.

"Saya tak sabar menanti hari esok. Saya tak bisa tidur. Saya hanya tidur dua jam semalam," ujarnya.

"Dia sangat menyukai penerbangan. Ini dimulai sebagai pengalaman antara ayah dan anak, dan kemudian menjadi sangat luar biasa," kata sang ayah, Llyod.

Miris, 12 jam kemudian, Jessica, Llyod, dan Reid tewas dalam kecelakaan pesawat.

Baca Juga : Dikira Boneka, Bayi Ditemukan di Dalam Kali Kebayoran Lama Dalam Kondisi Meninggal Dunia

Ibu Jessica, Lisa Blair Hathaway mengaku tak mendengar masalah apa pun ketika ketiganya mulai lepas landas.

"Saya mohon agar anak-anak dibiarkan terbang jika mereka inginkan hal itu," tuturnya sebelum anak dan mantan suaminya itu tewas.

Sebelum tewas, Jessica tinggal bersama ibunya dan dua saudaranya kandungnya di Pescadero.

Sementara ayahnya, tinggal bersama istri keduanya di San Mateo.

Baca Juga : Perempuan Muda Ini Lumpuh Usai Retakkan Leher Sampai Berbunyi

Dia dan saudaranya menerima pendidikan melalui home schooling.

Terlintas dalam benak Llyod agar putrinya melakukan penerbangan lintas negara bagian seperti yang pernah tercatat beberapa tahun sebelumnya oleh seorang anak.

Dia meminta Jessica untuk memecahkan rekor, dan segera disambut dengan senang hati.

Guiness Books of Records pernah mencatat rekor kategori pilot termuda, namun telah menghentikannya untuk alasan keamanan.

Baca Juga : Update Hasil Real Count Pilpres 2019: Tambah Seru, Jokowi-Amin Pertipis Jarak di Jawa Barat, Prabowo-Sandi Mendekat di DKI Jakarta

Rekor tersebut dianggap tidak resmi, yang tertulis dilakukan oleh Daniel Shanklin pada 1991.

Saat itu, Daniel sedang berusia 7 tahun menerbangkan pesawat dari San Diego ke Kill Devil Hills.

Meski sama-sama berusia 7 tahun, namun Jessica satu bulan lebih muda ketika mencoba memecahkan rekor. (*)