Diketahui, Wiji Fitriani tinggal bersama neneknya, Jirah (65) yang selam ini mengasuhnya.
Sejak menderita gangguan jiwa, kedua orang tuanya juga jarang menemui.
Baca Juga : Tak Kunjung Bangun, Nyawa Seorang Guru Melayang Usai Konsumsi Obat Penurun Berat Badan Sembarangan
Di rumahnya, keluarga juga menyiapkan ruangan ukuran 3 x 2 meter yang mirip kerangkeng untuk mengisolasi Wiji Fitriani, jika sewaktu-waktu gangguan jiwanya kambuh.
Diketahui, Wiji Fitriani juga biasa melakukan aktivitas layaknya warga normal, namun ketika kambuh ia harus dimasukkan di kerangkeng tersebut.
Dikutip dari Surya Malang, Wiji Fitriani menceritakan penyebab ia memakan jari-jari tangannya.
Dari pengakuannya, Wiji Fitriani mengaku seperti ada orang yang menyuruh.
"Anu kayak ono wong sing ngengken ngoten, luka tangan koyok tugel ngono iku, ( seperti ada orang yang menyuruh gitu, jadi luka di tangan seperti patah)," jelas Wiji Fitriani melalui video di kanal YouTube MADUTV NETWORK JAWATIMUR.
Dijelaskan oleh Wiji Fitriani, awalnya ia hanya berusaha untuk menerobos kerangkeng besi saat sakitnya itu kumat dan tidak sadar apa yang sedang dilakukannya.
Baca Juga : Update Hasil Real Count Pilpres 2019: Data Nasional Masuk 33,24%, Jokowi-Amin 56,02%, Prabowo-Sandi 43,98%
"Mbrobos kamar (kerangkeng) itu, mben tangi bar ngono kulo supe, terus sakit kulo gigiti, (menerobos kamar, setiap bangun aku lupa, tapi sakit kalau menggigiti (jari)" kata Fitriani.