Dia melahirkan pasangan kembar keenamnya, namun sayang salah satu dari mereka harus meninggal selama masa persalinan.
Suaminya juga kemudian meninggal dunia, hingga akhirnya dia harus hidup sendiri untuk membesarkan ke-44 anaknya.
Dia mengatakan, "Saya tumbuh dengan menangis, laki-laki saya telah membawa saya pada penderitaan."
"Seluruh waktu saya dihabisakan untuk merawat anak-anak saya dan bekerja untuk mendapatkan uang," tambahnya.
Mariam yang kini bekerja sebagai penata rambut dan dekorator acara juga mengumpulkan uang dengan mencari besi tak terpakai yang bisa dijual, dan menjual obat herbal.
Baca Juga : Anaknya Menikahi Muzdalifah yang Berstatus Janda, Begini Tanggapan Ayah Fadel Islami
Sebagian besar penghasilannya dihabiskan untuk makan dan memberi makan keluarga besarnya, pewatan medis, pakaian, dan biaya sekolah.
Untuk makan sehari-hari mereka membutuhkan 25 kilogram tepung jagung, ikan atau daging untuk makanan.
Di dinding yang kotor salah satu kamar rumahnya tergantung potret bangga beberapa anaknya yang lulus sekolah dengan medali tergantung di lehernya.
Namun, salah satu anak tertuanya beranama Ivan Kibuka harus putus sekolah lantaran membantu merawat keluarganya.
Menurut laporan, rata-rata keluarga Uganda memiliki anak sekitar 5 atau 6, yang merupakan tingkat kelahiran tertinggi di benua Afria menurut Bank Dunia. (*)
Baca Juga : Tak Kunjung Bangun, Nyawa Seorang Guru Melayang Usai Konsumsi Obat Penurun Berat Badan Sembarangan
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Kisah Seorang 36 Tahun Wanita yang Sudah Melahirkan 44 Anak dan Merawatnya Seorang Diri “