Buah ini memiliki beragam sebutan berbeda di tiap-tiap daerah, seperti ceri di Sunda, keres, dan talok di Jawa.
Di Madura buah ini dikenal dengan sebutan baleci atau beleci.
Buah kersen sendiri merupakan bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Jawa.
Meskipun banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia, ternyata buah ceplukan berasal dari kawasan Amerika Tropis tepatnya Meksiko Selan, Kepulauan Karibia, Amerika Tengah, Peru, dan Bolivia.
Buah ini mulai masuk ke Filipina pada abad XIX dan cepat menyebar di Asia Tenggara pada zaman penjajahan.
Meski terkesan diabaikan, namun tanaman ini memiliki banyak manfaat. Terlebih buahnya. Julia F Morton dalam bukunya “Fruits of Warm Climates” tahun 1987, menguraikan, setidaknya, ada 12 jenis senyawa yang terkandung dalam buah talok.
Buah kecil bercita rasa manis tersebut ternyata bernilai cukup mahal.
Pasalnya, dilihat dari berbagai laman jual-beli, buah kersen dijual seharga Rp 40 ribu per seratus gram atau sekitar Rp 200 ribu/kg.
Bahkan daun kersen juga dijual dengan harga yang cukup prestise.
Bernilai fantastis, lantas apa saja sih manfaat dari buah kersen?