Find Us On Social Media :

Serupa Preman, Polisi Nyentrik yang Menciduk HS Ternyata Bukan Orang Biasa, Nyawanya Pernah di Ujung Tanduk saat Bertugas

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Senin, 13 Mei 2019 | 14:09 WIB

Aiptu Jakaria atau Jacklyn Choppers rupanya anggota polisi yang cukup terkenal di media sosial.

GridPop.ID - Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya (PMJ) berhasil menciduk pria berinisial HS yang mengancam akan memenggal kepada Presiden Jokowi, Minggu (12/5/2019) pagi.

Di tengah penangkapan pelaku, terlihat sosok polisi yang mencuri perhatian publik.

Bukan hanya berstatus anggota polisi biasa, polisi yang berdandan nyentrik ini bahkan memiliki riawayat hidup tak main-main.

Baca Juga : Astaga! Berdalih Mengantar Paket, Seorang Pria Masturbasi di Depan Sejumlah Anak Kos Wanita di Depok

Dikutip dari Suar, dia adalah Aiptu Jakaria atau juga dikenal dengan nama Jacklyn Choppers atau Bang Jack yang memang sudah populer.

Aiptu Jakaria atau Jacklyn Choppers memiliki pengikut sebanyak 66 ribu di instagram pribadinya, ia juga kerap mengunggah vlog di chanel YouTube-nya.

Kali ini, ia juga membeberkan detik-detik penangkapan serta penggeledahan rumah HS.

Baca Juga : Terlihat Sederhana, Ini Sumber Penghasilan Habib Yahya Suami Kartika Putri yang Super Kaya

Dikutip dari Tribun Jabar, saat menangkap HS, dia mengenakan kaus berwarna hitam dengan desain berciri khas kaus seorang rocker.

Rambutnya pun dibiarkan terurai hingga ujung kepala mengenakan penutup berupa beanie hat.

Baca Juga : Tetangga Rumah Bongkar Tabiat Prada DP, Terduga Pembunuh Fera Oktaria yang Keberadaannya Masih Jadi Misteri

Aiptu Jakaria atau Jacklyn Choppers rupanya sering membuat vlog atau video di akun Youtube pribadinya.

Ternyata, ia sudah membuat dan mengunggah video sejak 2016.

Akun Youtube Aiptu Jakaria atau Jacklyn Choppers sudah memiliki 158 ribu subscribers atau pelanggan.

Baca Juga : Cekcok dengan Brondong Hingga Singgung Organ Intim, Elly Sugigi Kini Tempel Ketat Pengusaha Tajir

Dia mengatakan, salah satu tujuannya sebenarnya adalah untuk dokumentasi pribadi dan dokumentasi unit dua Jatanras Polda Metro Jaya.

"(Kemudian juga) untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat bahwa polisi tidak tidur, polisi siap kapan saja mengayomi dan melayani masyarakat, tanpa memandang status sosial. Baik pangkat atau kedudukan bahwa polisi melakukan ini murni, kita semua sama kedudukannya di mata hukum," ujar Aiptu Jakarta saat wawancara di acara Indonesia Morning Show NET, Desember 2017.

Dia pun menjelaskan, tak masalah dirinya yang seorang polisi membuat sebuah video dokumentasi.

Baca Juga : Ria Ricis Dianggap Bukan Muslimah Baik Karena Lakukan Ini! Kenapa?

Kebetulan, Aiptu Jakaria mengaku dia berada di tim tindak, bukan tim lidik.

"Kalau mereka (tim lidik) memang tidak boleh terlihat. Bagian lidik bagian yang nyari informasi, kalau saya bagian yang nangkap. Jadi enggak ada masalah (didokumentasikan dalam video)," ujar Aiptu Jakaria.

Dalam video-videonya itu, lanjutnya, kerap juga ada edukasi kepada masyarakat mengenai kasus-kasus yang sedang ditangani.

Baca Juga : Pria yang Teriak Ancam Penggal Kepala Jokowi Dijerat Pasal Makar, Kubu Prabowo Meradang: Ini Ketidakadilan Telanjang dan Vulgar

Selama mengabdi untuk negara sebagai polisi, tentu saja jalan yang dilalui Aiptu Jakaria tentu saja tak selalu mulus.

Pada tahun 2007, dia pernah tertembak 11 peluru oleh pelaku kejahatan, bahkan dari jarak dekat.

Dia bercerita, kejadiannya adalah di Cipacing, Rancaekek.

Baca Juga : Dulu Sering Mendapat Cibiran, Mantan Asisten Uya Kuya Ciripa Kini Sukses Kumpulkan Pundi-pundi Kekayaan!

Pada saat itu, dia dan unitnya sedang melakukan penggerebekan perampok mesih pengisi ATM senilai Rp 2,8 miliar.

"Kejadiannya (perampokannya) sih di Cawang, tapi kita melakukan pengejaran. Sebagian sudah tertangkap, (lalu) ada yang kabur ke Rancaekek. Kita kejar, dari situ dilakukan penangkapan, terjadilah baku tembak," ujar Aiptu Jakaria.

Dia pun menceritakan detik-detik kejadian penembakan itu.

Baca Juga : Muzdalifah Tepar di Malam Pengantin, Fadel Islami Deg-degan Rangkul Sang Istri dengan Raut Wajah Tak Biasa

Saat itu, komandannya memang sudah mencurigai, mobil yang terparkir adalah mobil si pelaku.

Saat komandannya turun, Aiptu Jakaria juga ikut turun, berinisiatif untuk back up.

"Akhirnya sudah, saya mendekat. Ternyata pelaku di dalem sudah siap dengan senjata api. Peluru masuk sih berasa. Ternyata kena 11 peluru. Pelaku mati (di tempat) kita berikan tindakan tegas," ujarnya.

Lantaran cedera parah, dia pun akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga : Dihabisi di Dalam Kamar, Pelaku Mutilasi Benturkan Kepala Fera Oktaria dengan Keras Hingga Tewas dan Tangan Putus

Saat di rumah sakit itu, bahkan komandannya sampai menangis.

"Pada saat waktu itu, komandan pada nangis karena saya ngobrol darah sudah keluar terus. Saya bilang, "komandan enggak usah nangis, saya enggak akan mati". (Saya yakin engggak akan mati) karena syahadat lancar, karena setahu saya kalau di sinetron, kalau syahadat enggak lancar sudah pasti mati itu," ujar Aiptu Jakaria sembari tertawa.

Ketika di RS itu pun, kata dia, ada kejadian lucu.

Baca Juga : Teriak-teriak Ancam Penggal Kepala Jokowi, Diduga Ada Pihak yang Menghasut dan Memprovokasi Pelaku

Justru, si pelaku yang sudah tak bernyawa digeletakkan di atas kasur.

Sementara, dia sempat digeletakkan di bawah.

Pasalnya, si pelaku mengenakan pakaian safar, sementara Aiptu Jakaria mengenakan 'pakaian preman'.

Baca Juga : Mengejutkan! Walau Sudah Tiada, Dylan Sahara Istri Ifan Seventeen Raih 6 Ribu Lebih Suara di Pileg 2019, Ini Penyebabnya

"Saya pakaian begini, sementara pelaku pakaian safari. Pelaku ditaruh di atas kasur, saya di bawah disangka pelaku," ujar Aiptu Jakaria seraya tertawa.

 (*)

Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul Sosok Jackly Choppers, Polisi Nyentrik yang Tangkap HS Jadi Sorotan, Rupanya Bukan Anggota Biasa