Find Us On Social Media :

Bertemu di Kedai Kopi, Mahasiswi Salah Satu Universitas Terkenal Ini Diam-diam Jual Sel Telur Rp 200 Juta

By None, Senin, 13 Mei 2019 | 16:14 WIB

Ilustrasi

GridPop.id - Ini kasus yang membuat heboh dunia medis.

Meski sudah dilarang, diam-diam hal ini tetap dilakukan.

Mahasiswi universitas ternama di China menjual sel telur mereka seharga 100.000 yuan atau sekitar Rp 200 juta.

Melansir dari China South Morning Post, Senin (13/5/2019), hukum di China melarang perdagangan sel telur manusia.

Baca Juga : Fakta-fakta Kasus Pria Koar-koar Penggal Kepala Jokowi, Mengaku Khilaf Hingga Dijerat Pasal Makar

Permintaan terbesar dari sel telur manusia itu berasal dari pasangan yang tidak bisa memiliki anak.

Beberapa pasangan ingin punya anak kedua, tetapi istri biasanya terlalu tua untuk memiliki anak secara alami.

Kriteria yang diminta pasar adalah sel telur mahasiswi dengan peforma nilai yang baik, tinggi badan, dan wajah.

Dalam satu kasus, harganya minimum 10.000 yuan atau sekitar Rp 20 juta.

Banyak dari perempuan muda itu menerima kesepakatan penjualan dengan nilai tersebut agar bisa membeli ponsel baru.

Investigasi menemukan, transaksi dilakukan melalui seorang agen.

Baca Juga : Akui Menyesal hingga Tobat dari Dunia Paranormal, Ki Joko Bodo Saat Ini Wajibkan 10 Anaknya Belajar Agama Usai Berhijrah

Sebelumnya, pasangan suami istri dan mahasiswi telah bertemu langsung.

Kedai kopi menjadi tempat favorit pertemuan mereka.

Sementara rumah sakit diduga membantu menyuntikkan hormon kepada donor itu selama 10 hari untuk menstimulasi produksi telur lebih cepat dari biasanya.

Laporan penyelidikan menyebutkan, prosedur tersebut menimbulkan risiko, seperti masalah pernapasan, kembung, dan penggumpalan pembuluh darah.

Sejauh ini belum ada laporan penangkapan terkait kasus itu.

Namun, pada 2016 dua agen dipenjara karena mengumpulkan sel telur dari seorang perempuan di Guangzhou.

Ovarium perempuan tersebut harus diangkat karena masalah komplikasi medis.

Sementara dua agen itu dipenjara selama 1 tahun 10 bulan karena mempraktikkan pengobatan tanpa lisensi.

Pembelian dan penjualan sel telur sangat dilarang di China.

Sel telur hanya dapat disumbangkan sebagai tindakan amal.

Namun, tingginya permintaan setelah dicabutnya kebijakan satu anak memicu perdagangan ilegal sel telur.

Baca Juga : Murka Biaya Perawatan Bayinya di Rumah Sakit Disebut Dapat Diskon Oleh Tessa Mariska, Nikita Mirzani: Elo Pikir Ini Rumah Sakit Kaleng-Kaleng?

Baca Juga : Serupa Preman, Polisi Nyentrik yang Menciduk HS Ternyata Bukan Orang Biasa, Nyawanya Pernah di Ujung Tanduk saat Bertugas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Mahasiswi Universitas Ternama China Jual Sel Telur demi Uang",