GridPop.ID - Kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Fera Oktaria kini semakin menemukan titik terang.
Terduga pelaku yakni, Prada DP, masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Ruang geraknya pun dipersempit dengan cara menyebarkan foto wajah dirinya.
Sebelumnya, mayat Fera ditemukan dalam keadaan tangan yang telah terpotong-potong di sebuah kamar penginapan pada Jumat (10/5/2019).
Perempuan yang bekerja sebagai kasir minimarket itu ditemukan dalam kamar nomor 06 Penginapan Sahabat Mulya, Jalan PT Hindolo RT 05/RW 03, Keluragan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Ditemukan bekas menghitam pada wajah Fera yang diduga telah mengalami kekerasan sebelum dibunuh.
Fera juga ditemukan dalam keadaan tanpa busana dan tangannya sudah terpotong.
Sementara itu, potongan tangan Vera ditemukan di kasur yang sudah dirobek oleh pelaku.
Gelagat tak biasa dari terduga pelaku juga sempat dilihat oleh pemilik penginapan yang bernama Nurdin.
Melansir dari Tribun Sumsel, terduga pelaku sempat kepergok sedang bertanya harga sewa speedboat dengan seseorang di telepon.
Sementara itu, saat ini polisi tengah melakukan pengejaran terduga pelaku dari Kecamatan Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) hingga Provinsi Jawa Timur.
Melansir dari Bangkapos.com, belum lama ini warga mengaku sempat melihat pria dengan wajah mirip DP pada Minggu (13/5/2019) lalu.
DP terlihat di Kemenak Bindung Langit, Kecamatan baturaja Timur, Kabupaten Oku.
Warga bercerita bahwa DP sempat meminta untuk diantar ke pasar.
Saat itu DP membawa kantung kresek dan ia mengaku sebagai kuli bangunan pada warga.
Padahal seperti yang diketahui sebelumnya, DP adalah seorang anggota TNI.
DP kemudian juga bercerita pada warga bahwa ia berencana akan pulang ke rumah karena ibunya meninggal dunia.
Akhirnya, warga yang curiga mulai mengintrogasi DP dan kemudian mengetahui isi kantung kresek yang dibawanya adalah seragam TNI.
DP kemudian mengaku kalau dirinya merupakan seorang tentara yang sedang dalam masa pendidikan sebagai siswa di Dodiklatpur.
Namun ketika akan diantar ke markan Dodiklatpur, DP tak mau dan memilih kabur meninggalkan warga. (*)