GridPop.ID - Kerusuhan yang terjadi didepan gedung Bawaslu, Rabu (22/5/2019) lalu hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.
Untuk saat ini polisi sudah berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai provokator kerusuhan.
Tak hanya menindaklanjuti perusuh di lapangan, polisi juga gencar mencari orang-orang yang membuat hoaks di sosial media.
Setelah peristiwa kerusuhan tersebut pecah, banyak sekali video maupun gambar yang tersebar di sosial media.
Bahkan, tak sedikit diantaranya turut membuat masyarakat bingung dan mudah terpancing.
Salah satunya adalah video viral yang melibatkan petugas brimob dengan seorang demonstran.
Melansir dari Tribun Video, video penganiayaan tersebut sempat diunggah oleh Mustofa Nahrawardaya di Twitter-nya, @AkunTofa, pada Jumat (24/5/2019).
Menurut keterangan, seorang remaja berusia 15 tahun disiksa oleh aparat di Komplek Masjid Al Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (23/5/2019).
Dituliskan, korban merupakan warga Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Innalillahi-wainnailaihi-raajiuun. Sy dikabari, anak bernama Harun (15) warga Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat yg disiksa oknum di Komplek Masjid Al Huda ini, Syahid hari ini. Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yg terbaik disisi Allah SWT, Amiiiin YRA," tulisnya.
Melansir dari Kompas.com, Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Namun, dirinya membantah pernyataan yang menyebut pria tersebut tewas dipukuli.
"Pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kami amankan atas nama A alias Andri Bibir," kata Dedi.
Tersangka ini ternyata bertugas untuk menyuplai pecahan batu pada para perusuh untuk dilempari ke arah polisi.
Tak hanya itu, ia juga menyiapan jeriken berisi air untuk mengobati rasa perih akibat gas air mata.
"Batu itu disiapkan tersangka Andri Bibir untuk disuplai kepada teman-temannya yang melakukan demo. Demo ini tidak spontan. Artinya, by setting untuk menciptakan kerusuhan," ujar Dedi. (*)