GridPop.ID - Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.
Istri Susilo Bambang Yudhoyono meninggal pada usia 67 tahun.
Dokter Kepresidenan Jenderal TNI Terawan Agus Putranto mengungkapkan kondisi terakhir Ani Yudhoyono sebelum meninggal dunia.
"Kesehatan terakhir kemarin membaik ya, namun tiba-tiba beliau mengalami kemunduran. Dan itu dari perjalanan penyakitnya," jelas dokter Terawan pada tayangan Kompas TV, Sabtu (1/6/2019).
Perempuan bernama asli Kristiani Herawati disebutkan sempat tidak sadarkan diri.
"Dalam kondisi tidak sadar. Karena waktu itu ditidurkan karena mengalami gagal napas sehingga beliau memakai respirator. Sehingga mau tidak mau harus ditidurkan," ," ujar Terawan.
Baca Juga: Kanker Renggut Nyawa Ani Yudhoyono, Dua Jenis Makanan Murah Ini Justru Lebih Ampuh Dari Kemoterapi
Terawan sekaligus mengklarifikasi bahwa penurunan kondisi kesehatan Ani semenjak Kamis kemarin, bukan disebabkan oleh faktor lain, semisal dampak kemoterapi atau lainnya.
"Respirator sejak kemarin (Kamis 30 Mei 2019) malam. Sudah berlangsung usaha-usaha untuk mensupport beliau. Namun upaya yang dilakukan secara maksimal itu ternyata belum membawa hasil karena ada kehendak Yang Maha Kuasa, yang terbaik untuk Ibu (Ani)," imbuhnya.
Selain itu, Terawan juga menjelaskan mengenai rencana donor sumsum tulang belakang yang sempat akan dijalani sebelum Ani Yudhoyono meninggal.
Belum sempat penanganan donor sumsum tulang belakang dilaksanakan, namun takdir berkata lain.
Terawan menyebut, donor sumsum tulang belakang tersebut melihat perjalanan terapi dan sakitnya Ani Yudhoyono.
"Itu semua karena menyangkut perjalanan terapi dan perjalanan penyakitnya," jelasnya.
Baca Juga: Unggahan Terakhir Ani Yudhoyono Sebelum Wafat yang Menyayat Hati,
Jika rencana pengobatan sesuai maka seharusnya akan dilakukan pengobatan lebih lanjut.
Namun, sebelum donor sumsum tulang belakang dilakukan, Ani Yudhoyono mengalami penurunan kondisi hingga menghembuskan napas terakhir.
"Kalau perencanaannya sesuai, artinya sesuai dengan schedule, jadwal yang baik, ya tentunya itu bisa diberikan donornya. Namun perjalanan penyakit yang tidak memungkinkan untuk bisa dilangsungkan dilakukan pendonoran," ungkapnya.
Dikutip dari Tribun Jateng, sebelumnya Ani Yudhoyono akan mendapatkan donor sumsum tulang belakang dari seorang jenderal.
Kabar soal kepastian donor itu datang dari sahabat SBY, yakni Amal Alghozali yang menyebutkan dalam akun media sosial miliknya bahwa Ani Yudhoyono akan mendapat donor sumsum tulang belakang dari Jenderal Pramono Edhie Wibowo.
Pramono Adhie Wibowo merupakan adik kandung dari Ani Yudhoyono yang bersedia mendonorkan sumsum tulang belakangnya.
Dikabarkan saat itu donor sumsum tulang belakang masih dalam tahap persiapan. (*)