Find Us On Social Media :

Pernah Jualan Es Mambo Untuk Membeli Daging dan Telur, Begini Pahit dan Getirnya Nasib Ani Yudhoyono yang Hidup Serba Kekurangan

By Lena Astari, Minggu, 2 Juni 2019 | 19:19 WIB

Foto transformasi Ani Yudhoyono

GridPop.id- Ani Yudhoyono wafat setelah menderita penyakit leukimia.

Ani Yudhoyono meninggal di sebuah rumah sakit di Singapura, tempatnya dirawat selama ini. 

 

Kepergian Ani Yudhoyono membawa duka bagi keluarga.

Baca Juga: Susul Adara Taista yang Meninggal Gara-gara Kanker, Perlakuan Ani Yudhoyono Terhadap Istrinya Sebelum Wafat Diungkap Rasyid Rajasa

Ksah kehidupannya bersama SBY pada zaman dulu kembali diangkat karena begitu setianya menghadapi suami dengan pekerjaan yang tidak biasa.

Salah satu buktinya adalah Ani sampai berjualan es mambo supaya suami dan anaknya mendapat kebutuhan yang cukup.

Begitu banyak hal yang dikorbankan Ani Yudhoyono untuk jadi istri SBY.

Ia rela meninggalkan pendidikan kuliah kedokterannya untuk jadi seorang istri prajurit.

Setelah itu, seminggu setelah menikah, Ani Yudhoyono harus rela ditinggal SBY bertugas ke daerah Timur Indonesia.

 

Menjalani awal pernikahan pun tidak mudah dan semuanya ada dalm bukunya berjudul buku Kepak Sayap Prajurit yang ditulis Alberthiene Endah.

Baca Juga: Susul Adara Taista yang Meninggal Gara-gara Kanker, Perlakuan Ani Yudhoyono Terhadap Istrinya Sebelum Wafat Diungkap Rasyid Rajasa

Gaji perwira TNI yang diterima SBY ternyata tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangganya, yakni sebesar Rp 52.500.

Saat itu SBY baru berpangkat letnan satu dan jadi komandan peleton mortir di Yonif Linud 330 Bale Endah, Bandung.

Tapi saat itu para prajurit TNI selalu dapat jatah susu kaleng setiap bulannya.

 Yang diingat Ani Yudhoyono, susu itu bermerek Shinta dan terdiri atas tiga rasa yaitu cokelat, stroberi, dan jeruk.

Dibantu kakaknya, akhirnya Ia mengolah susu itu jadi es mambo dan dijual guna menambah uang belanjanya.

Baca Juga: Tanda-tanda Kepergian Ani Yudhoyono Diungkap Mahfud MD, Dari Mengangkat Tangan Hingga Tampak Sehat dan Komunikatif

Es mambo itu dititipnya kepada pembantu kakaknya.

"Pembantu Mbak Titiek kebetulan bersekolah. Dialah yang kami titipi termos dan berjualan es mambo," kata Ani Yudhoyono.

Tak disangka, es mambo buatannya laris manis.

Kalau sudah begitu, kemudian uangnya pasti Ia gunakan untuk membeli bahan-bahan makanan seperti telur, daging, atau ikan.

Para prajurit TNI juga biasanya mendapat jatah makanan tambahan berupa secangkir bubur kacang hijau.

Namun diceritakan Ani Yudhoyono, makanan itu tidak akan dimakan olehnya.

Melainkan dibawa pulang untuk kemudian diolah lagi oleh Ani Yudhoyono.

Baca Juga: Temani Ani Yudhoyono yang Tak Sadarkan Diri di Detik-detik Jelang Wafat, SBY Ungkap Sang Istri Sempat Menitikkan Air Mata

Dengan tangannya, Ia bisa menyulap porsi bubur kacang hijau itu jadi banyak sehingga bisa dinikmati keluarganya.

"Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan disimpan untuk dibawa pulang. Sampai di rumah, biasanya aku olah kembali dengan menambahkan santan, gula merah, dan pandan agar jumlah bubur kacang hijau semakin banyak dna bisa disantap bersama keluarga," kisah Ani Yudhoyono.

 

Pun ketika SBY mendapat jatah telur rebus.

SBY tidak pernah makan jatah tersebut karena selalu Ia bawa pulang untuk diberikan pada anaknya, Agus Yudhoyono atau AHY.

Meski begitu, Ani Yudhoyono menyebut tidak pernah menyesal jadi istri prajurit TNI.

Padahal Ia sendiri merupakan anak dari jenderal legendaris, Sarwo Edhie Wibowo.

Namun meski hidupnya serba kekurangan, Ia tidak pernah minta bantuan uang pada ayahnya.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Dimakamkan di TMPN Kalibata, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Warga Sipil Agar Bisa Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tanpa Dipungut Biaya Sepeserpun

Baca Juga: Tutup Usia Jelang Idul Fitri, Foto Ani Yudhoyono Saat Salat Ied Bersama Kedua Menantu dan Cucunya Tahun Lalu Dibanjiri Tangisan Warganet!

Artikel ini tayang di sajiansedap.com dengan judul 43 Tahun Setia Temani SBY, Ternyata Ani Yudhoyono Pernah Jualan Es Mambo Karena Gaji Letnan Suaminya Tak Cukup