Wawan mengatakan, biasanya pola seperti ini menggunakan pola hide and run, dengan mencari waktu "lelah" ketika tidak bersiaga.
"Diincar dimana titik lelah, misalnya tengah malam. Jadi itu waktunya orang lelah, mereka masuk, tapi sistemnya hide and run dan jadi mana keamanannya yang kurang dan surut karena efek lelah."
"Tapi meski dalam lelah, aparat siaga dan menjaga kemungkinan dari serangan reguler, alternatif, atau emergency," ujar Wawan.
Wawan mengatakan, pola-pola yang terjadi di pos polisi Sukoharjo merupakan pola berulang.
Di Sukoharjo, kata Wawan, merupakan zona merah dan kuning yang patut diwaspadai dari ancaman terorisme.