Selain itu menurut Danyon Lukas, untuk mendapatkan tiket mudik tidaklah mudah bagi para prajurit TNI.
Hal ini dikarenakan dinamika satuan yang dinamis membuat prajurit tak berani beli tiket dari jauh-jauh hari.
“Dinamika satuan saat ini sangat dinamis, sehingga para prajurit tidak berani beli tiket jauh-jauh hari.
Nah, pas waktunya, ternyata harga (tiket) yang tersedia mahal, dan itu pun jadwal berangkat dan kembali tidak sesuai alokasi dari satuan,” lanjutnya.
Praka Akhmad Ramzi pun mengakui bila biaya mudik yang tinggi adalah salah satu pertimbangannya untuk tidak pulang ke kampung halaman.
Ia mengatakan bisa saja ia menggunakan transportasi kapal laut untuk menghemat biaya, tapi waktu libur yang ia milii tidaklah banyak.
Sehingga daripada menghabiskan biaya yang ia punya untuk mudik ke kampung halaman, lebih baik uang itu Praka Akhmad Ramzi kirimkan untuk keluarga di kampung.