GridPop.id - Ayu Ting Ting kembali jadi bahan pembicaraan.
Ayu diketahui sedang menikmati masa liburannya.
Tidak tanggung-tanggung, Ia berkeliling beberapa negara di benua Eropa.
Selama itu juga Ia memperlihatkan gaya liburannya yang cukup mewah.
Baca Juga: Marah-Marah di Live Instagram, Kondisi Kejiwaan Ayu Ting Ting Diungkap Psikolog, Ini yang Terjadi
Salah satu foto yang dibagikannya adalah saat Ayu sedang menikmati sarapan di sebuah kafe di Amsterdam, Belanda.
Saat itu Ia nampak menikmati wafel dan segelas jus jeruk serta kopi.
Pada caption, Ia menulis 'Wat een heerlijk Hollandse wafel met vers Sinnasapel sap erg lekker'
(Menikmati wafel Belanda yang lezat dan jus jeruk segar, sangat lezat)
Banyak yang kemudian meninggalkan komentar kurang enak di unggahan ini.
Seperti akun @nadineputrie 'Translate aje gegayaan'
Ada juga akun @21.beky.beasters 'Aura lo b aja ga da bgusnya tampang lo membosaankan'
Kemudian akun @zusana123 'Wah ayu gak tau cara makannya gimana ya..jd diliat dulu atau tunggu temannya makan dulu baru ayu ikutan ya...'
Saat live Instagram, Ayu sempat murka saat menanggapi komentar netizen.
Ayu yang kerap di-bully oleh netizen mengungkapkan kemurkaannya pada saat live Instagram.
Seperti yang diketahui, Ayu Ting Ting kerap menuai komentar pedas dari netizen.
Bahkan, soal statusnya yang merupakan seorang janda, membuat Ayu juga kerap menuai nyinyiran.
Kedekatan Ayu dengan banyak orang juga tak luput dari komentar netizen.
Meski kerap tak menggubis komentar negatif yang diterimanya, Ayu Ting Ting baru-baru ini justru live dan mengungkap kemurkaannya.
Hal inilah yang membuat seorang psikolog membongkar kejiwaan Ayu Ting Ting pada saat murka tersebut yang terlihat pada video di kanal YouTube Surya Citra Televisi (SCTV) pada Senin (17/6/2019) lalu.
Psikolog bernama Joice Manurung juga mengungkap gesture sang penyanyi kondang itu.
"Ada momen di mana dia gigit bibir sambil jarinya nempel di bibirnya.
Intinya seperti gigit jari ini seperti ada unsur menahan kemarahan yang sedang dia rasakan pada saat ini," ucap Joice.
Menurut sang psikolog, Ayu Ting Ting juga kerap menunjukkan gesture yang sama beberapa kali.
Kalau saya lihat sebenarnya penampilan seperti ini beberapa kali dia perlihatkan dalam konteks performance," imbuhnya.
Berbeda halnya dengan psikolog Joice, seorang psikolog bernama Ra Oriza Satiya memberikan tanggapannya.
"Cap janda centil, kalau menurut saya, kita juga harus bijaksana untuk menilik kepada diri sendiri dulu, sebelum kita memberi respon kepada sekitar kita," ucap Ra Oriza.
Menurutnya, semua permasalah terjadi lantaran adanya sumber.
"Tidak ada asap tanpa ada api sebetulnya.
Karena kan sebetulnya yang menjadi koreksi terbaik kita kan orang lain.
Kadang-kadang kita tiak menyadari apa yang kita lakukan.
Kadang kita bisa berlebihan dalam bertindak kadang-kadang kita tidak sadar," imbuhnya.
Baca Juga: Agung Hercules Idap Kanker Otak, Ini 7 Mitos Kanker yang Sering Menyesatkan dan Salah Kaprah
Selain membaca kejiwaan Ayu Ting Ting pada saat mengamuk lantaran dicap sebagai janda centil, kesua psikolog ibu kota itu juga mengungkap dari video amukan Ayu sebelumnya.
Pasalnya, Ayu Ting Ting juga pernah mengamuk saat live Instagram ketika dirinya disama-samakan dengan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang memiliki piano.
"Dari dulu piano ini udah ada di rumah saya, nyangkut-pautin aja jadi orang, ribet deh!
Pagi-pagi udah julid aja.
Sini nongol emang berani! Temuin aja nggak usah banyak ngomong!," tantang Ayu Ting Ting.
Menurut psikolog Joice, yang sedang dilakukan Ayu Ting Ting saat itu adalah katarsis.
"Katarsis itu sebuah proses yang dilakukan untuk meredakan ketegangan yang dialami, entah kemarahan, kekecewaan, kekesalan gitu.
Jadi di sini ada unsur mengeluarkan kemarahan dan ketegangan tadi dalam bentuk agresifitas," ungkap Joice.
Psikolog Joice mengungkap kondisi kejiwaan Ayu Ting Ting saat itu sedang dalam tekanan kemarahan dan kekesalan, sehingga berlaku agresif lewat live Instagramnya.
"Semua pekerjaan punya risiko, jangankan artis.
Kalau artis risikonya adalah ada orang yang tidak suka dan banyak yang memuja.
Kenapa kita menikmkati saat kita jadi idola tapi tidak menerima konsekuensi ada orang yang menghina kita?" ucap Psikolog Ra Oriza.
Menurut para psikolog tersebut, status jandanya menjadi sinyal kerapuhan mentalnya dalam menopang popularitas sebagai artis papan atas.