Find Us On Social Media :

Tak Setuju Bangun Tol di Yogyakarta, Sri Sultan: Kalau Masyarakat Tak Dapat Apa-apa, Untuk Apa?

By None, Kamis, 20 Juni 2019 | 12:44 WIB

Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersama dengan GKR Hemas (Foto: Kompas.com/ Dani J)

GridPop.id - Rencana pembangunan tol di Yogyakarta masih jadi kontroversi.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak menampik fakta jika kehadiran bandara Yogyakarta International Airport ( YIA) turut menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi di DIY, terutama di Kabupaten Kulon Progo.

Bandara tersebut adalah salah satu proyek strategis nasional (PSN).

Baca Juga: Dandan Nyentrik di Sidang MK, Saksi Prabowo-Sandi Dapat 'Pujian' dari Hakim: Malam-malam Begini Masih Pakai Kacamata Hitam kan Luar Biasa!

Namun Sri Sultan tidak menyetujui pembangunan jalan tol ada di Kulon Progo maupun Yogyakarta, terlebih yang langsung menuju ke bandar udara Yogyakarta International Airport.

Menurut Sri Sultan, tol dirasa kontra produktif.

Terlebih tidak memberi dampak besar bagi perekonomian yang langsung dirasakan masyarakat.

"Kalau tol bermanfaat, mari kita bicara, kalau masyarakat Kulon Progo tidak dapat apa-apa, untuk apa dibangun tol. Apa juga dibangun bandara," kata Sri Sultan usai syawalan Pemerintah Provinsi DIY dengan ASN Kulon Progo, Rabu (19/6/2019).

Bandara, menurutnya, merupakan harapan bagi pertumbuhan ekonomi Yogyakarta.

Bandara ini sudah beroperasi sejak akhir April 2019.

Baca Juga: Renggut Nyawa Anak Fajar Alexa Hingga Farhan, Makanan Lezat yang Sering Dipanggang Ini Dapat Sebabkan Penyakit Leukimia

YIA saat ini melayani lima penerbangan, yakni dua dari maskapai Citilink dan tiga dari Batik Air.

Pengguna jasa bandara bisa mengakses YIA dari Yogyakarta lewat berbagai jalur, seperti kereta api, Jalur Lintas Selatan Selatan, maupun jalan nasional Jateng-DIY.

Pemerintah juga telah menyediakan bauran moda transportasi untuk memudahkan pengguna jasa bandara datang dan pergi dari YIA.

Sebelumnya secara terpisah, Sekretaris Daerah DIY Gatot Saptadi mengatakan, saat ini yang baru disepakati basic design dan rencana teknik akhir (DED)-nya adalah pembangunan tol untuk jalur Bawen-Yogyakarta.

Dari sekitar 51 km, wilayah DIY hanya dilewati sekitar 10 sampai 15 km.

Untuk ruas tol Yogyakarta sampai Solo belum ada kesepakatan terutama untuk masuk dari perbatasan Jawa Tengah ke wilayah DIY.

Sebab, di sana ada sejumlah situs bersejarah yang harus dilindungi terutama di kawasan Prambanan.

"Karena banyak lah, karena di situ banyak situs, ada banyak hal lah, kita harus duduk bersama," ujar Gatot.

Baca Juga: Makanan Favorit Anak Ini Dapat Sebabkan Tumor Otak Seperti Putra Marcella Zalianty, Jauhi Segera

Baca Juga: Dorce Gamalama Idap Penyakit Ginjal, Buah yang Sering Diolah Jadi Minuman Segar Ini Ampuh Atasi Gagal Ginjal

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Sultan: Kalau Masyarakat Tidak Dapat Apa-apa, Buat Apa Dibangun Tol?",