GridPop.id - Kisah memilukan dialami seorang perempuan asal Lampung.
Kain kasa yang sudah membusuk ditemukan bersemayam di dalam perutnya.
Peristiwa ini tentu saja membuatnya kaget byukan kepalang.
Diduga kain kasa itu berasal dari sisa operasi caesar yang ia lakukan pada Maret 2019.
Perempuan bernama Septina (25) itu baru mengetahui keberadaan kain kasa di perutnya saat ia melakukan tindakan medis pada Kamis (20/6/2019), atau hampir 3 bulan sejak ia melakukan operasi caesar.
Warga Tiyuh Panaragan, Tulangbawang Barat itu pun melaporkan manajemen Rumah Sakit Asy Syifa, Tulangbawang Barat, tempat ia melakukan operasi caesar, ke Polres Tulangbawang.
Septina melakukan operasi caesar pada 27 Maret 2019.
Setelah melahirkan, korban kerap mengeluh sakit di bagian perut.
Selain itu, ia merasa bingung lantaran nifasnya tak kunjung berhenti hingga Juni 2019.
Septina mengalami nifas selama sekitar 85 hari.
Tak hanya itu, carian berbau menyengat keluar dari organ intim korban.
Padahal, lama waktu nifas biasanya berkisar 40 hari.
Tak hanya itu, carian berbau menyengat keluar dari organ intim korban.
"Awalnya sakit-sakit perut saya. Terus sebulan habis caesar mulai nifas, dan keluar cairan gitu yang berbau busuk," kata Septina saat ditemui di Mapolres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019).
Menurut Septina, bau tersebut sangat menyengat.
Bahkan, orang yang berada di sekitarnya bisa mencium bau tersebut.
"Sampai orang di keliling saya aja bisa ngebauinya," terang Septina.
Menurut Septina, kondisinya semakin parah dalam seminggu terakhir.
Hal itu lantaran ia mulai mengalami demam.
"Saking panasnya, keluar air mata," kata Septina.
Untuk memeriksakan kondisinya tersebut, Septina mendatangi seorang bidan di Poned Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kamis (20/6/2019).
Saat diperiksa tersebut, ia baru mengetahui bahwa ada kain kasa di dalam perutnya.
Ketika dikeluarkan, kain kasa tersebut berwarna kehijauan dan berbau menyengat.
Seorang bidan di Poned Panaraganjaya, Eka membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan medis terhadap Septina.
Tindakan medis tersebut berupa mengeluarkan kain kasa di dalam perut Septina.
"Pas itu tadi kan kita buka rahimnya. Pas dibuka, sesuai keluhan nifasnya bau, ternyata ada itu (kain kasa)," ujar Eka.
Suami korban, Ferdi Irwanda mengatakan, pihaknya mendatangi Polres Tulangbawang guna melaporkan rumah sakit di mana istrinya melakukan operasi caesar.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kelalaian yang dapat merenggut nyawa istrinya.
"Kami memilih menempuh jalur hukum karena kami merasa rumah sakit bekerja tidak profesional dan tidak penuh kehati-hatian dalam memberikan pelayanan. Kami tidak mau kejadian serupa terulang kembali," kata dia.
Dia berharap aparat kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporannya dan segera memproses para pelaku yang dinilai lalai dan ceroboh dalam memberikan pelayanan terhadap istrinya.
"Saya berharap polisi segera memeriksa oknum dokter yang menangani istri saya ketika caesar."
"Kok bisa kain kasa itu tinggal di dalam perut, kan aneh."
"Sebab ini menyangkut soal nyawa manusia," ujar dia.
Pernyataan Rumah Sakit
Manajemen Rumah Sakit Asy Syifa, Tulangbawang Barat angkat bicara terkait dugaan malapraktik yang menyeret nama rumah sakit tersebut.
Humas RS Asy Syifa, Majril mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan munculnya laporan dugaan malapraktik tersebut.
Berdasarkan hasil rapat internal, lanjut dia, pihak rumah sakit akan melakukan audit oleh komite medik rumah sakit guna menangani kasus tersebut.
"Audit medik ini akan menjadi acuan rumah sakit dalam menyikapi kasus ini," kata dia.
Terkait laporan oleh pihak korban, pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum.
"Kami akan terbuka kasus ini. Pihak rumah sakit tentunya tidak menginginkan hal seperti itu," ujar Majril.
Tim Investigasi
Di sisi lain, Pemkab Tulangbawang Barat akan membentuk tim investigasi guna menindaklanjuti dugaan malapraktik yang dilakukan oknum dokter Rumah Sakit Asy Syifa Medika.
Tim investigasi akan bertugas mengumpulkan data dan keterangan dari korban dan sejumlah pihak terkait dugaan malapraktik yang menimpa Septina (25), warga Panaragan, Tulangbawang Tengah.
"Rencananya dibentuk secepatnya. Paling tidak pekan ini sudah terbentuk," ujar Plt Kadis Kesehatan Tubaba Prana Putra.
Prana mengatakan, hasil investigasi akan menjadi acuan untuk memberikan teguran dan sanksi terhadap oknum dokter yang telah dilaporkan korban ke Polres Tulangbawang tersebut.
"Jika memang terbukti, pemkab akan bersikap tegas dengan memberikan sanksi berat, yakni mencabut izin praktik dokter yang bersangkutan," tegasnya.