GridPop.ID - Suasana haru menyelimuti pertemuan antara ibu dan anak setelah sekian lama berpisah.
Seorang ibu asal Sumatera Selatan, Kasmi, akhirnya bisa bertemu kembali dengan anak-anaknya setelah puluhan tahun bekerja di Ibu Kota.
Awalnya, Kasmi sempat ditawari pekerjaan di Ibu Kota namun justru ditelantarkan.
Hingga akhirnya, ada orang yang baik menelusuri jejak anak-anaknya di kampung.
Melansir dari Kompas.com, Rabu (26/6), tangis Kasmi pecah setelah bertemu dengan anak-anaknya yang pernah ia tinggalkan hampir 30 tahun lamanya, Selasa (25/6).
Anak-anaknya terutama Sangkut Lestari (35) yang masih mengenali wajah ibunya bahkan tak kuasa membendung airmata hingga suasana haru menyelimuti pertemuan ibu dan anak-anaknya tersebut.
Tak hanya itu saja, adik-adik Sangkut yang belum mengenli ibunya ikut berlari keluar rumah mengikuti kakaknya.
Mereka menyonsong sosok wanita tua itu untuk saling berpelukan.
Kasmi yang kini sudah berusia 60 tahun merupakan warga Bedeng Sentral, Kelurahan Pasar Tanjung Enim, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.
Dilansir dari Tribun Sumsel, kedatangan Kasmi ke rumah anaknya diantar oleh jajaran Polsek Lawang Kidul dan Polres Muaraenim.
Kasmi menceritakan, 30 tahun lalu itu terpaksa meninggalkan anak-anaknya karena diajak bekerja oleh seseorang di Ibu Kota.
Namun, sesampainya di sana, Kasmi justru ditelantarkan oleh orang tersebut.
Kasmi mencoba bertahan hidup dengan mencari kerja sebagai pembantu rumah tangga dari rumah ke rumah.
Sampai akhirnya pada 2003, Kasmi bekerja di rumah Brigjen Imam Sigianto yang merupakan Karobinops Sops Mabes Polri.
"Sama beliau saya cerita perjalanan hidup saya dan saya tidak menyangka kalau ternyata sama beliau mencari jejak anak-anak saya," katanya.
Kemudian, Kasmi diberi tahu akan dipertemukan dengan anak-anaknya.
Baca Juga: Viral Anak Balita Diletakkan Dalam Keranjang dan Dibonceng di Samping Motor, Ini yang Terjadi
"Tadi waktu pertama kali bertemu, saya bingung yang mana anak-anak saya, karena saya tidak mengenal wajah mereka lagi. Waktu saya pergi dulu mereka masih sangat kecil-kecil," ungkapnya.
Sangkut Lestari, anak tertua Kasmi menuturkan bahwa ia sama sekali tak menyangka setelah hampir sekitar 30 tahun kehilangan jejak ibu kandungnya tersebut.
Sampai tiba di mana dia bisa memeluk dan bertemu kembali dengan ibu kandung yang sudah lama ia rindukan kehadirannya.
"Saya tak menyangka hari ini bisa memeluk ibu saya lagi, setelah dulu ia pergi meninggalkan saya dan adik-adik saya masih duduk di kelas 4 SD," katanya.
Lestari mengatakan, ia masih ingat wajah ibunya namun tidak dengan adik-adiknya karena saat ditinggal mereka masih kecil.
"Makanya tadi waktu ibu keluar dari mobil, saya yang duluan kenal wajah ibu saya," katanya.
Setelah pertemuan dengan ibunya itu, ia berharap tidak pernah lagi berpisah.
"Kami ingin menghabiskan hidup dengan ibu kami selamanya. Kami tidak akan biarkan lagi ibu pergi, kami sangat merindukan beliau. Nanti kami akan rembukan dengan adik-adik untuk berembuk nanti ibu akan tinggal dengan siapa," harapnya.
Selama ditinggalkan sang ibu, Lestari menjadi tulang punggung keluarga dalam membesarkan adik-adiknya.
Sementara itu, Kapolres Muaraenim, AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Lawang Kidul, AKP Azizir Alim mengatakan, ia mendapatkan informasi bahwa ada masyarakat Bedeng Sentral yang sudah puluh tahun tidak bertemu anak-anaknya.
Baca Juga: Infeksi Lambung Renggut Nyawa Torro Margens, Buah yang Sering Dikonsumsi Ini Bisa Jadi Pemicunya
"Makanya berdasarkan laporan yang saya terima, saya perintahkan langsung babhinkamtibmas saya untuk menelusuri dan mencari tahu keberadaan anak-anaknya. Setelah didapat informasi dan itu pasti, baru kita pertemukan ibu dan anak-anaknya ini," katanya.
Sebelumnya, momen haru pertemuan ibu dan anak juga dirasakan oleh seorang pria saat bertemu ibunda.
Momen tersebut terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
Baca Juga: Seorang Suami Jual Istrinya Sendiri via Facebook, Lalu Gelar Seks Menyimpang dengan Pelanggannya
Tak diketahui lokasi dan waktu video tersebut diambil.
Akun Instagram @makassar_iinfo pun menyertakan keterangan bahwa seorang anak laki-laki melepaskan rindunya kepada sang ibu setelah bertahun-tahun merantau.
Tak hanya memeluk dan menciumi ibunya, sang anak juga meminum air bekas membasuk kaki sang ibu.
(*)