Agus menilai, Rosiana merupakan pilihan yang tepat karena waktu dia menawarkan untuk dinikahi dengan 3 butir telur ayam, perempuan itu tidak keberatan.
"Waktu saya menawarkan untuk memberikan maskawin 3 butir ayam kampung, dia respons biasa saja, tidak keberatan dengan hal itu," katanya.
Pria yang bekerja sebagai cleaning service (CS) di Rumah Sakit Praya, Lombok Tengah, itu menyebut bahwa pernikahannya dilangsungkan sederhana.
Agus mengaku tidak melakukan resepsi perkawinan adat sasak yang pergi nyongkolan atau berkunjung ke rumah mempelai perempuan dengan diiringi gendang belek atau tabuhan genderang.
"Resepsi perkawinan kami sangat sederhana, kami tidak pergi nyongkolan, karena kondisi perekonomian yang minim," kata Agus.
Dia menilai, istrinya sangat pengerian atas kondisinya.
Mereka menggelar resepsi pernikahan pada Kamis (27/6) secara sederhana, hanya mengundang beberapa kerabatnya.