Find Us On Social Media :

Mulai Terungkap, Misteri Tewasnya Harun Al Rasyid di Kerusuhan 22 Mei, Pelaku Ternyata Berambut Gondrong

By None, Sabtu, 6 Juli 2019 | 14:00 WIB

Ayah dari almarhum Harun Al Rasyid (15), Didin wahyudin, berharap pemerintah dapat memberikan keadilan dengan mengusut tuntas kasus anaknya itu foto Kristian Erdianto

GridPop.id - Harun Al Rasyid tewas dalam kerusuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, 22 Mei 2019.

Misteri tewasnya remaja 15 tahun itu kini mulai terungkap.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, berdasarkan investigasi, Harun ditembak oleh penembak misterius dari jarak sekitar 11 meter.

Baca Juga: Dicecar 46 Pertanyaan Selama 13 Jam Saat Diperiksa, Galih Ginanjar Keluar Kantor Polisi dengan Wajah Lesu: Saya Sudah Capek

"Jaraknya cukup dekat antara pelaku yang melakukan penembakan dengan tangan kiri dan korban yang ditemukan di TKP."

"Jaraknya kurang lebih dari hasil analisis dan rekonstruksi, 11 meter," ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jumat (5/7/2019).

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Suyudi Ario Seto menambahkan, berdasarkan hasil uji balistik dikombinasikan dengan keterangan saksi mata, penembak diduga memegang senjata api menggunakan tangan kiri di bawah dada mengarah ke samping.

Dalam posisi itulah sang penembak misterius melepaskan tembakan sehingga mengenai Harun.

"Arah (peluru) lurus mendatar. Karena posisinya (Harun) di trotoar, agak tinggi. Jadi, diduga pelaku ini agak tinggi karena pelaku (pegang senjata api) di sini (di bawah dada menembaknya)," ujar Suyudi dalam kesempatan yang sama.

Masih berdasarkan keterangan saksi, kata Suyudi, penembak misterius diduga berada dari arah ruko dekat fly over Slipi.

Pelaku diperkirakan memiliki tinggi 175 sentimeter.

Tubuhnya kurus serta memiliki rambut gondrong.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Korban Tewas dalam Kecelakaan Beruntun Saat Akan Berwisata ke Bali dengan Murid-muridnya, Guru TK Ini Tinggalkan Pesan Terakhir yang Menyayat Hati

Pelurunya pun mengenai lengan kiri Harun hingga tembus ke rongga dadanya.

Meski demikian, belum diketahui apakah pelaku menembak asal-asalan atau memang sengaja mengarahkan larasnya ke remaja malang tersebut.

Guna menemukan identitas pelaku, polisi berencana menggunakan dua teknologi canggih, yakni face recognition dan voice analysis.

"Kami sedang menganalisis kembali menggunakan face recognition dari berbagai macam visual yang ada. Baik melalui video, kamera CCTV, termasuk kami combine dengan keterangan saksi," ujar Dedi.

Guna menemukan identitas pelaku, polisi berencana menggunakan dua teknologi canggih, yakni face recognition dan voice analysis.

"Kami sedang menganalisis kembali menggunakan face recognition dari berbagai macam visual yang ada. Baik melalui video, kamera CCTV, termasuk kami combine dengan keterangan saksi," ujar Dedi.

Sementara itu, teknologi voice analysis digunakan untuk mengidentifikasi jenis suara letusan pada saat kerusuhan.

"Karena ada saksi yang melihat korban itu tertembak, jatuh, kemudian dievakuasi. Semuanya itu akan kami dalami," ujar Dedi.

Baca Juga: Padahal Sedang Ngobrol, Ibunda Barbie Kumalasari Mendadak Nangis Hingga Luapkan Emosi Ingat Hal Ini

Senjata non-organik

Suyudi melanjutkan, polisi juga menemukan fakta bahwa peluru yang bersarang di tubuh Harun berasal dari senjata non-organik, yaitu senjata yang tidak sesuai standar Polri.

"Harun Al Rasyid itu sudah dilakukan otopsi dan memang ditemukan adanya proyektil peluru, yaitu 9x17 milimeter atau 0380 automatic yang diduga ini adalah senjata dari non-organik Polri," kata Suyudi.

Kondisi serupa terjadi pada Abdul Aziz, terduga perusuh yang ditemukan tewas di kawasan Petamburan dekat Asrama Brimob.

Peluru yang bersarang di tubuh Aziz juga bukan dari senjata organik Polri.

Namun, pengungkapan misteri tertembaknya Aziz tak seterang kasus kematian Harun.

Suyudi mengakui, polisi belum mengantongi ciri-ciri penembak Aziz.

"Itu beda TKP dan beda waktu juga, proyektilnya juga beda. Berdasarkan keterangan para saksi, yang bisa tergambar baru Harun Al Rasyid," ujar Suyudi.

Diketahui, total ada sembilan terduga perusuh yang tewas dalam peristiwa 21-22 Mei lalu.

Mereka ditemukan di tiga lokasi berbeda.Lima korban tewas ditemukan di Petamburan, Jakarta Barat, yakni Bachtiar Alamsyah, Abdul Azis, M Rehan Fajari, Widianto Rizki Ramadhan, dan Farhan Syafero.

Korban lain meliputi Adam Noorian dan Sandro yang tewas di Jatibaru, Jakarta Pusat, dan Harun Al Rasyid yang ditemukan di daerah Slipi, Jakarta Barat.

Sementara itu, untuk korban Muhammad Reza, polisi belum mengetahui lokasi tewasnya.

Dari total korban tewas, Harun, Aziz, Bachtiar, dan Rehan diketahui mengalami luka tembak, sedangkan lima lainnya tidak diketahui penyebab kematiannya karena pihak keluarga menolak otopsi.

Baca Juga: Diduga Terpeleset dan Jatuh ke Jurang, Jenazah Thoriq yang Hilang di Gunung Piramid Akhirnya Ditemukan di Hari Ulang Tahunnya

Baca Juga: Wajah Penyanyi Ini Lumpuh Usai Operasi Plastik, Saraf Belakang Telinga Rusak Hingga Terpaksa Lakukan Ini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Misteri Tewasnya Harun Al Rasyid di Kerusuhan 22 Mei Mulai Terkuak...",