Dokter mengatakan bahwa dia menderita tiga luka tembak, Kurdistan 24 melaporkan.
Wanita berusia 22 tahun itu tinggal di ibukota Kurdistan, Erbil, tetapi telah bolak-balik ke Baghdad.
Di halaman Instagram-nya, sebuah foto diposting di atas nama Fares dengan teks terjemahan, "Kami meminta Allah untuk memaafkannya dan memberikan rahmat kepadanya."
Penggemarnya memuji kekuatan dan kemauannya untuk berbicara di negara yang masih memiliki sikap konservatif terhadap wanita.
Seorang penggemar menulis, "Kematian Tara menjerit diskriminasi, kurangnya kebebasan dan hak."