Find Us On Social Media :

Bayi 9 Bulan Mendadak Meninggal Dunia Usai Diberi Makan Bubur Apel oleh Pengasuh di TPA, Begini Kisahnya yang Menyayat Hati

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 12 Juli 2019 | 08:15 WIB

Bayi 9 Bulan Meninggal usai Diberi Makan Bubur Apel oleh Pengasuhnya di Tempat Penitipan Anak.

GridPop.ID - Kisah menyedihkan terjadi di Malaysia.

Bayi laki-laki berusia 9 bulan di Malaysia meninggal dunia secara mendadak usai diberi makan bubur apel.

Bubur apel itu diberikan oleh pengasuhnya saat sang bayi berada Tempat Penitipan Anak (TPA)

Tentu insiden tersebut menimbulkan duka mendalam bagi keluarga sang bayi.

Baca Juga: Cantik Jelita, Intip Penampilan Putri Sulung Jihan Fahira dan Primus Yustisio yang Kini Beranjak Remaja

Baca Juga : Kayak Kakak Beradik, Begini Penampilan Awet Muda Sophia Latjuba Saat Bersanding dengan Kedua Putrinya!

Menurut laporan Sinar Harian, insiden ini terjadi Senin (8/4/2019) lalu sekitar pukul 09.15 pagi.

Bayi laki-laki itu bernama Muhammad Fawwaz Mohd Fadlan disuapi bubur apel oleh seorang pengasuh di TPA.

Fadlan tiba-tiba menangis karena ia ingin mengikuti pengawas pengasuh, sementara ia sedang disuapi oleh pengasuh lainnya.

Fadlan menangis sangat keras sementara makanan masih ada di mulutnya.

Baca Juga : Seorang Ayah Tenangkan Putrinya dan Serahkan ke Pengasuh Sebelum Ditembak Mati di Depan Sang Anak

Tiba-tiba Fadlan pingsan dan hal ini mengejutkan para pengasuh di TPA.

Para pengasuh langsung membawa Fadlan ke klinik di Kupang.

Kala itu, Fadlan masih bernapas hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Balik.

Sayang seribu sayang, saat Fadlan tiba di rumah sakit, ia dinyatakan meninggal.

Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa Fadlan tidak memiliki luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.

Baca Juga : Komentari Gading Marten yang Kepergok Menangis Saat Nyanyikan Lagu 'Pergilah Kasih', Roy Marten: Sedih Juga Ya..

Di sisi lain, orang tua Fadlan merasa sangat terpukul kehilangan anaknya secara mendadak.

Seperti yang diberitakan Utusan.com.my, Munirah Abd. Rahman (38) berkata ia sedang mengajar di sekolah saat insiden terjadi.

Ia tidak mendengar teleponnya berbunyi saat itu.

Munirah berkata, ia sudah mengirimkan keenam anaknya di tempat penitipan anak yang sama.

Baca Juga : Mengerikan, Kakak Habisi Nyawa Adik Kandungnya hingga Memotong Alat Vital dan Memakan Dagingnya!

Sebelumnya, tidak pernah ada masalah.

Munirah baru mengetahui apa yang terjadi pada anaknya ketika satu rekannya di sekolah memberi tahu.

Nampaknya, TPA menghubungi rekan Munirah karena tidak bisa menghubungi Munirah secara langsung.

Baca Juga : Ifan Seventeen Jenguk Siswi SMP yang Dikeroyok di Pontianak, Korban Sampaikan Keinginan Terdalam: Tak Mau Wajahnya Disensor untuk Tunjukkan Saya Kuat

"Saya diberi tahu anakku diberi makan apel yang dipotong dan dilembutkan. Makanan itu adalah makanan yang sama yang diberikan pengasuh lain pada anak lain yang berusia sama dengan Fadlan," kata Munirah.

"Gigi anakku belum tumbuh jadi mungkin bubur apel itu langsung tertelan karena ia mencoba mengunyah. Pengasuh di TPA mengira anak saya tersedak apel, tapi saat dilihat di tenggorokannya, tidak ada apa-apa," imbuhnya.

Polisi berkata, jasad bayi tersebut telah dikirim ke Rumah Sakit Sultanah Bahiyah di Alor Setar untuk diotopsi.

Kasus ini kemudian diklasifikasikan sebagai kasus kematian tiba-tiba atau sudden death.

Baca Juga : Pelihara Ikan Predator hingga Habiskan 200 Ribu Rupiah Per Hari, Pria asal Jombang Harus Berurusan dengan Polisi

Dikutip dari Dokter Sehat, bayi usia 9 bulan sebenarnya sudah boleh mengonsumsi makanan yang lebih kasar seperti nasi tim.

Mereka juga boleh diperkenalkan dengan nasi lembek.

Bayi memiliki tahapan jenis makanan sesuai usianya.

Bayi 0-4 bulan hanya boleh diberikan susu, ASI eksklusif sangat direkomendasikan, bisa pula dibantu susu formula jika dibutuhkan.

Baca Juga : Edan! Tiga Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak Justru Santai dan Sibuk Selfie di Kantor Polisi Seolah Tak Merasa Bersalah

Pemberian makanan padat sangat tidak disarankan pada bayi usia ini.

Ketika memasuki usia 4 bulan, bayi baru boleh diberi makanan padat namun pengenalan makanan padat tidak boleh terburu-buru.

Mulailah dengan memberikan satu sendok teh bubur bayi 1 atau 2 kali saja sehari.

Memasuki usia 6-7 bulan, bayi bisa diperkenalkan dengan MPASI.

MPASI dibuat kental namun lembut agar mudah dicerna.

Baca Juga : Heboh Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak oleh Siswi SMA, Hotman Paris Turut Kawal Kasus dan Sumbangkan Sebagian Honornya

Bubur halus untuk bayi atau yang biasa disebut puree, biasanya terbuat dari buah, sayur, kacang-kacangan hingga daging ayam atau ikan.

Pemberian MPASI bisa dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari.

Di usia 7-8 bulan, bayi sudah bisa berlatih makanan yang lebih kasar, seperti bubur saring.

Baru di tahap inilah nasi bisa diberikan untuk bayi dalam bentuk bubur.

Baca Juga : Berniat Temui Teman Facebooknya, Remaja 14 Tahun Justru Dicabuli Secara Bergiliran Oleh 4 Pria di Sidoarjo dan Motornya Dibawa Kabur

Bubur nasi yang lembut bisa dipadukan dengan sayuran, daging ayam, hati ayam, dan ikan.

Untuk usia 10-12 bulan, bayi bisa berlatih untuk makan seperti makanan orang dewasa, namun dengan tekstur yang lebih lembut. (*)