GridPop.ID - Belakangan ini, nama Salmafina Sunan mencuat dan jadi perbincangan publik.
Selain adanya rumor pindah keyakinan, kasus perceraiannya dengan Taqy Malik pun menjadi sorotan
Bahkan, Salmafina Sunan sempat menyebut bahwa dirinya dulu hampir menjadi korban poligami mantan suaminya itu.
Baca Juga: Sebut Nyaris Dipoligami oleh Mantan Suami, Tabiat Buruk Salmafina Sunan Sempat Dibongkar Taqy Malik
Hal itu terungkap pada acara Rumpi Trans TV pada 10 Juli 2019 lalu.
"Kalau kamu mendengar kata ini, apa yang terbesit dalam pikiran kamu. Poligami?" tanya Feni Rose pada Salmafina.
"Hampir kena. Hampir jadi korban," jawab Salmafina singkat.
"Yang poligami mantan suami atau ayah (Sunan Kalijaga)?" tanya Feni Rose dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.
"Mantan suami lah! Ayahku mah nggak macem-macem," ujar Salma.
Belum sembuh dari kabar tersebut, ayah Salmafina Sunan, Sunan Kalijaga pun mengungkapkan isi hatinya lewat Instagram stories, Sabtu (13/7/2019).
Baca Juga: Bikin Heboh Karena Pindah Agama, Berikut 7 Fakta Salmafina Sunan! Termasuk Isu Donor Sperma
Dalam unggahan, Sunan Kalijaga mengaku menyesal menikahkan putrinya kepada 'dia' yang diduga ditujukan kepada Taqy.
"Demi ALLAH saya menyesal pernah menikahkan anak kesayanganku @salmafinasunan dengan dia.,” tulis @sunan_kalijagash.
"Demi allah, dalam urusan perceraian anak saya tidak salah 100%.... Masa gara-gara pakai celana di medan pegunungan salju Swiss itu menjadi persoalan untuk menceraikan anak saya."
Melansir dari GridHot.ID, Salmafina dan Taqy menikah pada 16 September 2017 di Masjid Ramli Musthofa, Sunter, Jakarta Utara, saat usia mereka masih 18 tahun dan 21 tahun.
Di usia pernikahan yang masih seumur jagung, Taqy menjatuhkan talak satu pada 20 November 2017 lewat sambungan telepon hingga resmi bercerai pada 21 Februari 2018.
Taqy pun tak pernah menjawab rumor penyebab rumah tangganya retak, hanya Salmafina yang kerap mengungkapkan perasaannya.
Baca Juga: Salmafina Sunan Mantap Lepas Hijab, Sunan Kalijaga Beri Teguran Keras untuk Netizen
Jauh sebelum muncul terkait poligami hingga tudingan dari Sunan Kalijaga, Taqy Malik sempat angkat bicara soal alasan menjadikan Salmafina janda.
Dalam acara Rumpi di YouTube TRANS TV Official pada 22 Desember 2017, Taqy membeberkan sejumlah alasan menceraikan istrinya melalui video call lantaran masih berada di Mesir.
Sebelum menjatuhkan talak, Taqy mengaku sempat minta petunjuk dan berkonsultasi dengan guru-gurunya di Mesir.
Walau tak merinci, Taqy menyebut ada kesalahan fatal yang dilakukan Salmafina hingga ia tak bisa memaafkan.
Mulai dari Salma yang dianggap suka membangkang, sampai tabiat Salma yang kerap membuka aib rumah tangga di media sosial.
Taqy menyebut Salmafina bukan istri penurut padahal ia sudah berusaha membimbing untuk menjadi istri yang baik.
"Sebenernya Taqy tau ini tantangan berat merubah seseorang dari masa lalunya yang kurang baik menjadi yang lebih baik," ungkap Taqy.
Dari cerita yang diungkap oleh Taqy, Salmafina bukan hanya tak nurut padanya tapi juga melawan saat diingatkan.
Saat Taqy mencoba mengingatkan, Salmafina selalu menjawabnya dengan kata 'apose'.
"Kalau memang siap dibimbing ya nurut, ini ada orang nggak nurut tapi juga melawan, kalau diingetin gitu ya 'apose', 'apasih', gimana suami nggak ini (marah) coba, tapi sudah berusaha sabar."
Taqy mengaku sudah menyampaikan keputusannya kepada ibunda Salmafina kala itu, dan mencoba untuk kembali rujuk.
Namun sayang, Salmafina belum juga menunjukkan perubahan akan sikapnya.
"Namun setelah itu, Alma bukan memperbaiki diri, mengintropeksi diri, tapi malah tambah parah, apa yang mau dipertahankan dari orang kaya gitu," jelas Taqy.
Selain itu, menurut pengakuan Taqy, Salmafina menyebut ada perbedaan prinsip diantara mereka.
Bahkan ada satu kalimat yang dilontarkan Salmafina yang membuat Taqy merasa sakit hati.
"Betul (ada prinsip yang berbeda), 'aku berhak mendapatkan yang lebih dari kamu, dan kamu juga berhak mendapatkan itu', hati suami mana yang nggak sakit hati," kenang Taqy.
"Mau apa lagi yang dipertahankan. Alma sendiri yang bilang kalau kita beda prinsip," lanjutnya.
(*)