GridPop.ID - Hilangnya bocah SMP bernama Thoriq Rizky Maulidan sempat menyita perhatian publik beberapa waktu lalu.
Thoriq baru ditemukan setelah 12 hari dinyatakan hilang di Gunung Piramid pada 5 Juli 2019 lalu.
Namun naas, Thoriq ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Melansir dari Tribun Jatim, Thoriq awalnya mendaki Gunung Piramid bersama ketiga temannya pada 23 Juni 2019 lalu.
Mereka berniat untuk menikmati sunset di puncak gunung tersebut.
Usai menikmati sunset mereka pun turun ke bawah.
Namun sesampainya di bawah, Thoriq tidak ada.
Sempat diduga tewas karena terpeleset, hasil autopsi menunjukkan hal yang berbeda.
Melansir dari Tribun Jatim, Wakapolres Bondowoso Kompol David Subagyo menuturkan, berdasarkan proses autopsi oleh dokter medis, Thoriq meninggal karena kelelahan.
"Sudah dilakukan autopsi luar mas. Kelelahan, pingsan, terus meninggal dunia," terang David dalam pesan singkat melalui WhatApps (WA).
Pencarian Thoriq di Gunung Piramid rupanya membutuhkan perjuangan yang ekstra.
Bukan hanya medan pegunungannya yang sulit, Basarnas juga mengatakan bahwa keterangan dari teman-teman Thoriq yang kurang jujur juga sempat menyulitkan mereka untuk memastikan titik hilangnya Thoriq.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Basarnas Surabaya Prasetya Budiarto di program Pagi-pagi Pasti Happy Trans TV yang tayang pada Kamis (18/7/2019).
"Karena informasi yang tidak jelas dari ketiga temannya," ujar Prasetya.
"Emang gunungnya banyak pak piramidnya itu? Tapi kan line-nya udah jelas pak," tanya Iis Dahlia.
"Iya sudah jelas. Tetapi kondisi ketika jatuh itu di mana. Last known positionnya di mana. Itu baru diketahui setelah hari ke-5," terang Prasetya.
Untuk mendapatkan keterangan yang lebih jelas, Prasetya mengatakan pihaknya sempat melakukan hipnosis pada ketiga teman Thoriq.
"Kita melakukan semacam ada proses hipnosis. Sehingga ada kejujuran dari ketiga temannya ini," terang Prasetya.
(*)