Jefri Nichol bahkan pernah menahan tangis setelah membacakan puisi karya Wiji Thukul yang berjudul Puisi untuk Adik di konser Yang Muda Menolak Lupa.
Meski tak pernah menjadi saksi sejarah peristiwa tragis di era 98, Jefri Nichol mengetahui informasi soal apa yang terjadi di era tersebut.
Mata Jefri langsung merah menahan air matanya.
Jefri Nichol tak bisa membayangkan betapa beratnya pelanggaran Hak Asasi Manusia pada tahun itu.
"Mohon koreksi kalau salah emang kejam gitu tentang penculikan-penculikan itu."
"Apa lagi yang (haru tahan tangis), maksudnya kenapa sampai seketat itu, orang nggak bisa sampai ngeluarin suaranya," kata Jefri Nichol sambil menahan air matanya saat ditemui Grid.ID di Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (7/3/2019).