Akarnya kokoh menancap di sela-sela tanah dan bebatuan kokoh yang menjadikan tebing tinggi di atas kawah berkedalaman 100-200 meter.
Dari kawah raksasa berukuran sekitar 10 hektare tersebut, terlihat kepulan asap dari tengah kawah.
Bau belerang tercium menyengat di sepanjang kawasan dekat kawah tersebut.
Justru bau belerang itulah yang kini dipercaya masyarakat setempat, yang menjadikan tanaman Manarasa tumbuh subur.
"Manarasa hanya bisa hidup di sini. Tanaman ini tumbuh subur karena belerang," jelas Sodikin.
Sodikin menjelaskan, daun Manarasa itu oleh warga sering digunakan untuk mengobati sakit perut atau menghilangkan nikotin bagi perokok.
"Kami juga percaya daun ini bikin awet muda," ujar Sodikin yang saat itu berusia 43 tahun. (*)