GridPop.id – Kepribadian anak bisa berdasarkan urutan lahirnya sudah sering didengar.
Hal ini pun sudah kerap jadi pembicaraan.
Ada yang menyebut anak sulung cenderung bertanggung jawab atau anak tunggal cenderung jadi anak yang egois.
Apakah kepribadian anak ini hanya pandangan kita saja? Adakah faktor lain yang berpengaruh pada perbedaan kepribadian ini?
Alfred Adler, seorang psikoterapis sekaligus pendiri The School of Individual Psychology telah mengungkapkan teori kepribadian anak berdasarkan urutan lahir sejak tahun 1920-an.
Adler percaya bahwa urutan lahir dalam keluarga sangat berpengaruh pada kepribadian seseorang. Berikut teori yang dipercaya oleh Adler seputar kepribadian anak.
Anak sulung
Dalam teori Adler, anak tertua cenderung punya kekuatan dan ke arah kepemimpinan.
Kondisi ini disebabkan anak sulung kerap mengambil tanggung jawab untuk adik-adik mereka.
Si sulung akan punya kepribadian yang lebih peduli serta lebih bersedia menggantikan peran orang tua.
Kepribadian anak sulung juga lebih inisiatif dengan anak lainnya.
Meski memiliki kepribadian yang positif, anak sulung juga kerap memiliki kekurangan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Research in Personality mengungkapkan anak sulung memang lebih jujur dan dominan.
Namun, kepribadian anak sulung cenderung kurang ramah dan kurang tahan terhadap stres.
Studi ini menganalisis kepribadian dari 377.000 siswa SMA di Amerika Serikat.
Anak tengah
Anak tengah dikenal dengan sosok yang gigih berusaha.
Kondisi ini disebabkan anak kedua sering berjuang untuk mengungguli si kakak.
Maka, kepribadian anak tengah di dalam keluarga cenderung ambisius.
Anak tengah kerap menetapkan tujuan terlalu tinggi sehingga jumlah kegagalan juga tinggi.
Baca Juga: Bangun Tidur, Pria Ini Alami Kejadian Mengerikan Pada Kakinya, Ternyata Ini Penyebabnya
Namun, anak tengah lebih memahami bagaimana caranya mengatasi kesulitan hidup sehingga kepribadian anak ini lebih kuat.
Sebuah studi yang dilakukan di Stanford University menunjukkan bahwa anak tengah memang memiliki kepribadian yang paling sering iri.
Namun, ia dianggap sosok yang berani dan paling banyak bicara di antara saudaranya.
Mereka sangat kooperatif dan memiliki visi yang jelas.
Anak bungsu
Pada umumnya kepribadian anak bungsu memang kurang independen.
Banyaknya perhatian dari orang tua dan saudara kandung membuat anak jadi sangat ramah.
Mereka pun lebih banyak memiliki motivasi untuk mengungguli saudara-saudara yang lebih tua sehingga tak jarang anak bungsu yang mencapai kesuksesan di bidang khusus yang mereka kuasai.
Mereka mampu menemukan bidang apa yang mereka senangi dan memang bisa jadi yang terbaik.
Meskipun begitu, anak bungsung juga cenderung lebih ceroboh dari saudara lainnya.
Anak tunggal
Kepribadian anak tunggal kerap kali dihubungkan dengan sosok yang egois dan mau menang sendiri.
Menurut Adler, anak tunggal cenderung mementingkan kepentingan diri sendiri karena tidak terbiasa berinteraksi dengan teman sebaya di rumah.
Apalagi jika orang tua memanjakan anak. Hal ini bisa berdampak baik karena anak tunggal cenderung berusaha untuk menjadi yang terbaik.
Dalam buku “Maybe One: A Personal and Environmental Argument for Single-Child Family” karangan Bill McKibben mengungkapkan sebuah studi yang dilakukan di Amerika selama 20 tahun mengenai fenomena anak tunggal.
Hasilnya, anak tunggal memang cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi dan unggul dalam kemampuan berbicara.
Selain itu, anak tunggal memiliki kepribadian yang bersemangat dan pantang menyerah.