Find Us On Social Media :

Siap-siap, WhatsApp dan Instagram Segera Ganti Nama, Ini Nama Barunya

By None, Minggu, 4 Agustus 2019 | 15:33 WIB

Alasan keamanan

Perlu diketahui bahwa ada alasan keamanan di balik keharusan untuk menghubungkan smartphone ke desktop ketika menggunakan WhatsApp Web.

Semua pesan terikat ke nomor telepon pengguna dan hanya disimpan secara lokal di ponsel, bukan di server WhatsApp.

Sebab itu, WhatsApp Web perlu mengambil pesan-pesan lewat ponsel.

Mekanisme ini mungkin perlu diubah kalau mau menerapkan fitur seperti di atas.

Cara hacker bisa edit pesan suara dan foto uang via WhatsApp

Update terbaru soal aplikasi Chatting WhatsApp.

WhatsApp menjadi aplikasi paling populer untuk mengirim pesan suara, foto dan Video ke kerabat.

Namun dalam dunia cyber, tidak ada yang aman sepenuhnya, termausk WhatsApp.

Meski WhatsApp sudah menggunakan sistem enkripsi sebagai tameng kemanan data, akun anda maish bisa diretas alias di-hack.

Periset dari Symantec baru-baru ini mengungkap potensi serangan malware yang bisa menyusup ke perpesanan WhatsApp dan Telegram.

Melalui celah kemanan ini, peretas alias hacker bisa iseng mengedit data multimedia yakni gambar alias foto dan audio.

Dengan begitu, gambar yang dikirim tidak akan sama dengan gambar yang diterima meski datanya sama.

Misalnya saja, gambar wajah diganti dengan wajah lain atau pengubahan angka di bukti pembayaran dan sebagainya.

Menurut Symantec, malware ini masuk melalui ruang penyimpanan eksternal.

Ketika data disimpan di penyimpanan eksternal, aplikasi lain bisa mengakses dan memanipulasi data tersebut.

Di WhatsApp, secara default data akan tersimpan di penyimpanan eksternal saat diunduh.

Hal yang sama juga terjadi pada Telegram ketika fitur "Save to Gallery" diaktifkan.

Dilansir KompasTekno dari Cnet, Selasa (16/7/2019), WhatsApp mengatakan akan menindak lanjuti temuan Symantec tersebut.

"WhatsApp telah melihat masalah tersebut dan pertanyaan yang sama tentang dampak penyimpanan perangkat mobile di ekosistem aplikasi," jelas perwakilan WhatsApp.

WhatsApp mengatakan akan memberikan pembaruan software untuk ponsel Android nantinya.

Sementara pihak Telegram belum menanggapi masalah ini.

Cara mencegah Ada cara yang bisa dilakukan sembari menunggu pembaruan WhatsApp dan Telegram.

Cara pencegahan bisa dimulai dengan mengubah setting penyimpanan.

Di WhatsApp, caranya bisa dengan pergi ke menu setting, lalu non-aktifkan pengunduhan otomatis media.

Di Telegram, bisa dilakukan dengan cara menon-aktifkan opsi "Save to Gallery".

Tapi menurut WhatsApp, setting tersebut bisa berdampak pada pembatasan gambar yang dibagikan.

Banyak aplikasi yang memiliki menu penyimpanan gambar, menyimpan data tersebut ke ruang eksternal agar tetap tersimpan apabila aplikasi dihapus.

Aplikasi tiruan

Selain menemukan celah keamanan, Symantec juga menemukan aplikasi tiruan Telegram dan WhatsApp di Google Play Store.

Aplikasi tiruan Telegram bernama MobonoGram yang dipromosikan sebagai versi peningkatan Telegram dengan fitur lebih kaya.

Aplikasi ini bisa mengarahkan pengguna ke situs web berbahaya dan penipuan.

Selain itu, aplikasi ini bisa membuat ponsel lemot dan menguras baterai.

Ada pula Whatsgram, aplikasi tiruan WhatsApp yang memiliki ancaman yang sama dengan MobonoGram.

Bahkan, pengembangnya pun sama.

Symantec menyebut telah memblokir 1.200 aplikasi terkait pengembang tersebut sejak Januari hingga Mei. (*)

 Baca Juga: Anggun dan Awet Muda, Intip Penampilan Mertua Kahiyang Ayu dengan Busana Serba Pink Saat Hadiri Pesta Ulang Tahun Sang Cucu Sedah Mirah!

Baca Juga: Total 200 Juta, Pria Berprofesi Tukang Bubur Ini Lamar Kekasihnya dengan Sepeda Motor, Dua Sapi Impor, Satu Ton Beras dan 20 Gram Emas! Kisahnya Sungguh Mencengangkan

 "Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Facebook Akan Segera Ganti Nama WhatsApp dan Instagram, Berubah Jadi Apa?"