GridPop.id - Sebuah peristiwa heboh kembali terjadi.
Ini tentang fenomena orang mati yang hidup lagi di Sampang, Jawa Timur.
Kejadian ini tentu saja bikin geger.
Adalah Robi Anjal (38) sosok pria yang disebut sudah mati namun hidup lagi.
Robi Anjal merupakan warga asal Pontianak, Kalimantan Selatan.
Cerita tentangnya menjadi viral di media sosial setelah video dirinya hidup kembali tersebar.
Mengutip Grid.ID dalam berita sebelumnya, dari video yang tersebar di Facebook, jasad Robi awalnya dikeluarkan dari ambulans.
Kedatangan jasad Robi disambut warga sekiatr pesantren Karogan berkumpul untuk memberikan doa.
Saat hendak dikuburkan, tangan Robi tiba-tiba bergerak.
Hal ini, membuat warga yang berada di lokasi mencoba menggelitik kaki Robi.
Akhirnya, Robi pun langsung terjatuh dari ranjang ambulans. Aksinya itu membuat orang-orang di sekitarnya terkejut melihatnya.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, ada banyak kejanggalan yang terjadi sejak informasi kematian Robi pada Selasa (23/7/2019) sampai ke Kiai Fauroq, putera ulama kharismatik Sampang, KH. Moh. Alawi.
Kejanggalan pertama, Kiai Fauroq merasa ragu dengan asal-usul Robi yang tidak jelas, dan tidak ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besarnya.
Keraguan Fauroq semakin kuat ditambah dengan keinginan Robi ingin dimakamkan di dekat kuburan ayahnya.
"Makam ayah itu bukan di pemakaman umum. Keluargapun, untuk dimakamkan bersama makam ayah masih mikir-mikir. Robi ini bukan siapa-siapa," jelas Fauroq seperti yang Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Kejanggalan kedua adalah ketika mobil ambulans tiba di halaman rumah Fauroq.
Saat itu supir dan keluarga Robi termasuk istri dan anak, tidak menunjukkan berkas yang menjelaskan penyebab kematian Robi.
"Biasanya petugas ambulans itu membawa surat-surat dari rumah sakit yang menerangkan soal kematian. Ini tidak ada," ungkap Fauroq.
Kejanggalan ketiga, jasad Robi tidak ada tanda-tanda seperti orang yang sudah mati empat hari.
Menurut putera ulama kharismatik Sampang, KH. Moh. Alawi ini, mayat yang tidak dikubur dalam dua hari, biasanya akan berbau bangkai.
Ternyata, saat jasad Robi disentuh oleh salah satu santrinya, terasa hangat. Biasanya, jasad orang mati terasa dingin.
Melihat aksi Robi ini hanya seperti sebuah drama, warga SampAng langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Sampang.
Atas aksi pura-pura mati itu, Robi berurusan dengan polisi. Fauroq ingin agar aksi pria kelahiran 18 Maret 1981 itu tidak dilanjutkan.
Apalagi sampai membohongi orang awam yang tujuannya bisa negatif.
"Saya pasrah ke polisi apa sanksi yang akan diberikan kepada Robi. Saya ingin, dia tidak boleh mengulangi perbuatannya dan bertobat," tutur Fauroq. (*)