GridPop.ID - Galih Ginanjar, Pablo Benua, Rey Utami sudah hampir sebulan menjalani masa tahanan.
Belakangan ini ketiganya baru saja membuat sepucuk surat permintaan maaf yang ditujukan pada Fairuz A Rafiq.
Dari surat permintaan maaf tersebut, seorang ahli Grafologi berhasil mengungkap kondisi psikis Rey Utami selama berada di balik jeruji besi.
Ya, melalui kuasa hukum masing-masing, Galih, Pablo dan Rey membuat surat permintaan maaf pada Fairuz.
Bahkan, Galih pun sempat kena sanksi sel tikus usai membuat video permintaan maaf bersama Farhat Abbas di dalam penjara.
Sejak dijebloskan ke penjara, hingar bingar ketiganya pun seolah redup.
Melansir dari tayangan Halo Selebriti SCTV pada Selasa (6/8/2019) lalu, seorang ahli grafologi mengungkap kondisi psikis Rey dengan bermodalkan tulisan tangannya.
Ya, tulisan tangan Rey sebelumnya tersebar dalam surat permintaan maafnya yang dibuat untuk Fairuz A Rafiq.
Grafolog bernama Yasonta itu mengungkap selama mendekam di penjara, Rey mengalami tekanan mental.
"2 hal yang paling menarik itu kan, dalam kondisi Rey ada di tahanan itu terlihat Rey itu sedang berusaha untuk menaikkan motivasinya, semangatnya dengan kondisi kasus yang sedang dihadapi," terang Yasonta.
"Ditambah satu ciri lagi yang terus terang membuat kaget juga. Ada ciri bahwa Rey ini sempet berpikir untuk menyudahi hidupnya dengan jalan pintas," sambungnya.
Kondisi psikis Rey yang sedang mengalami tekanan mental terlihat dari cekungan pada tulisannya.
"Kalau Grafolog itu melihat bagaimana penulis atau Rey itu meningkatkan semangatnya itu dilihat dari bentuk tulisannya yang membentuk cekungan," terang Yasonta.
Sementara itu, adanya satu hingga dua huruf yang patah menunjukkan bahwa Rey sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
"Kalo ciri orang yang menyudahi hidupnya di kata paling kanan itu ada minimal dua huruf, hurufnya itu patah ke bawah,"
"Pada tulisan tangan Rey itu kalo di paling atas ada pada kata 'maaf'. 'A' dan 'F'-nya itu patah ke bawah. Itu menunjukkan orang yang frustasi, ingin segera keluar dari persoalannya dengan jalan pintas," pungkas Yasonta.
(*)