GridPop.ID - Besar di Malaysia, nama Siti Nurhaliza sudah tidak asing lagi di benak warga Indonesia.
Bukan hanya menjadi penyanyi nomor 1 di Malaysia, Siti Nurhaliza juga menjadi istri konglomerat.
Namun siapa sangka jika dulu waktu kecil Siti Nurhaliza juga sempat banting tulang sebelum menjadi penyanyi.
Melansir Tribun Seleb, Siti Nurhaliza menikah pada 28 Agustus 2006 di Kuala Lumpur Convention Centre.
Pernikahan tersebut digadang-gadang sebagai pesta pernikahan dengan biasa termahal di Malaysia.
Kini, Siti Nurhaliza sudah 13 tahun resmi menikah dengan pemilik perusahaan kosmetik terbesar di Malaysia, Datuk Seri Khalid Mohammad Jiwa.
Dikutip dari Grid.ID, Datuk Khalid bukanlah orang sembarangan, ia merupakan bos besar perusahaan kosmetik nomor 1 di Malaysia.
Brand kosmetik SimplySiti milik Siti Nurhaliza, Datuk Khalid lah yang jadi pemimpin tertingginya.
Selain itu, Ia juga jadi pemimpin di beberapa perusahaan lain.
Jika kini Siti Nurhaliza dikenal sebagai penyanyi nomor 1 di Malaysia, siapa sangka jika dulu waktu kecil ia sempat berdagang kue?
Dikutip dari Kompas.com, Siti Nurhaliza mengungkapkan bahwa jiwa bisnisnya sebenarnya sudah terasah sejak kecil meski dirinya dikenal sebagai penyanyi.
Saat berkunjung ke redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019), Siti Nurhaliza bercerita bahwa dirinya pernah berjualan kue saat kecil.
"Kalau untuk diri sendiri saya belajar (bisnis) waktu saya kecil, saya dulu kan sempat jualan kue, sudah dari kecil berniaga itu sudah ada," kata Siti Nurhaliza.
Berbekal dari pengalaman itu, perempuan yang sukses menjadi diva dari Malaysia ini kini meluncurkan produk kecantikannya sendiri yang diberi nama Simlpysiti.
"Sudah dewasa perniagaannya beda, enggak bisa macam jual kue. Ini bisnis yang serius, saya butuh hikmat dari mereka yang profesional," ucapnya.
Setelah 10 tahun menekuni dunia bisnis kecantikan di kampung halamannya, kini Siti mempersembahkan Simplysiti kepada seluruh perempuan Indonesia.
Siti menambahkan, dia terlibat langsung dalam mengelola produksi produk yang ditawarkannya.
"Iya, terjun langsung dari awal sampai packaging. Marketing mereka buatlah," ucap Siti.
"Saya suka menetahui prodak saya itu, saya coba dulu. Semua warna saya pilihkan, lipstik, tengok kemasannya, saya terlibat," tambahnya. (*)