“Kakak saya tidak diperbolehkan keluar rumah. Kalau majikan dan keluarga pergi keluar, kakak saya dikunci di kamar mandi sampai majikan pulang,” katanya.
“Kakak saya bisa kirim surat juga sembunyi-sembunyi. Suratnya dititipin ke sopir majikannya,” ucapnya.
Bahkan di surat yang terakhir, disebutkan Didik, kakaknya itu memohon agar segera bisa dipulangkan karena sudah tidak tahan dengan perlakuan sang majikan.
“Tolongin dik, tolongin teteh, teteh sudah tidak kuat, teteh disiksa, tangan teteh ditusuk sampai 20 jahitan," kata Dikdik menirukan isi surat sang kakak.
Berbekal isi surat tersebut, Dikdik pun mendatangi instansi terkait di Jakarta untuk meminta bantuan proses pemulangan saudari kandungnya itu.
Meski keluarga sempat dihubungkan dengan pihak KBRI di Arab Saudi, upayanya untuk bisa memulangkan Alis tidak membuahkan hasil.