GridPop.id - Pretty Asmara dulu dikenal sebagai artis yang cukup laris.
Namun, ia kemudian terlibat narkoba hingga harus berurusan dengan pihak berwajib.
Pretty Asmara meninggal dunia pada Minggu (4/11/2018)
Selama menjalani masa hukuman lantaran kasus narkotika yang menjeratnya, kondisi kesehatan Pretty di penjara bisa dikatakan buruk.
Ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit setelah mendapat vonis 6 tahun penjara.
Pretty mengungkapkan bahwa dokter menyatakan Ia menderita gangguan lambung.
Selain itu, dokter juga menyatakan bahwa Pretty mengalami pembengkakan hati.
Kondisi tersebut membuat Pretty harus menjalani serangkaian perawatan.
Bahkan, karena pembengkakan lever ini, bobot tubuh mendiang Pretty turun drastis hingga 30 kilogram.
Artis satu ini sebenernya sudah cukup lama kasusnya bergulir. Dirinya ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di sebuah hotel di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat pada Minggu 16 Juli 2017.
Dalam penangkapannya polisi menyita barang bukti berupa sabu 2,03 gram, pil ekstasi 23 butir, pil happy five 38 butir, dan uang tunai Rp 25 juta.
Baca Juga: Diberondong Peluru, Balita Ini Bertahan Hidup dengan Cara Ini, Begini Kisahnya yang Menyayat Hati
Pretty dijatuhi hukuman penjara 6 tahun dan denda sebesar 1 miliar rupiah. Dirinya pun harus mendekam di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur.
Hal yang membuat perkara Pretty Asmara kembali ramai di 2018 adalah kabar duka meninggalnya Pretty Asmara. Selama menjalani masa tahanan rupanya Pretty kerap keluar masuk rumah sakit hingga berpindah-pindah rumah sakit.
Pretty meninggal pada Minggu 4 November 2018 di RS Pengayoman Cipinang.
Dikabarkan jika Pretty meninggal karena infeksi paru-paru dan hati yang dideritanya.
"Karena proses infeksi di paru-paru itu dengan infeksi di hati. Kemungkinan ada (riwayat penyakit) sebelum masuk ke rutan (rumah tahanan). Cuma, mungkin mendiang enggak pernah check up, pas masuk rutan baru keluar gejalanya," tutur Dokter Daniel di RS Pengayoman, Cipinang, Minggu (4/11/2018).
Jenazah Pretty pun langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Lumajang, untuk dimakamkan di sana.