Find Us On Social Media :

Dibius Sampai Pingsan Lalu Disuntik Zat Berbahaya hingga Dibuang di Sebuah Lapangan, Pria Ini Jadi Korban Kebiadaban 3 Wanita, Begini Motifnya

By None, Kamis, 29 Agustus 2019 | 09:16 WIB

.

GridPop.id - Ini kisah yang jarang kita dengar.

Seorang pria trauma setelah dibius dan diperkosa berkali-kali selama tiga hari oleh tiga orang wanita.

Cobaan pria berusia 23 tahun itu dimulai saat ia naik taksi di Pretoria Timur pada hari Jumat. 

Ternyata sudah tiga wanita muda sudah ada di dalam taksi.

Baca Juga: Kompak Melajang, Indra L Bruggman dan Helmalia Putri Banjir Doa dari Warganet yang Minta Mereka CLBK hingga Menikah!

Taksi mulai berubah arah dan pria itu diperintahkan duduk di depan.

Dia kemudian disuntik dengan zat berbahaya hingga pingsan.

Kepala kepolisian Afrika Selatan, Kapten Colette Weilbach mengatakan, pria tersebut terbangun di sebuah tempat tidur.

Tersangka perempuan kemudian diduga memaksa pria tersebut untuk minum minuman berenergi sebelum secara bergantian memperkosanya berkali-kali dalam sehari.

'Layanan polisi Afrika Selatan menangani semua pelanggaran seksual secara serius tanpa memandang gender. Kami menjamin semua korban kejahatan jenis ini akan dibawa ke pengadilan, ' ujar Colette Weilbach

Baca Juga: Dipendam Bertahun-tahun, Ayu Ting Ting Akui Menyesal Telah Berbohong 

Korban kemudian dibuang setengah telanjang di sebuah lapangan.

Namun hal yang tak disangka pun terjadi saat dalam kondisi linglung dia  berhasil menyelamatkan diri dengan menyetop mobil yang lewat.

Pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap laki-laki dan perempuan berada pada tingkat epidemi di Afrika Selatan.

Diperkirakan lebih dari setengah juta perkosaan dilakukan setiap tahun di negara ini.

Baca Juga: Antara Ariel NOAH dan Faisal Nasimuddin, Luna Maya Blak-blakan Bicara Tak Mau Tipu Diri Sendiri Soal Jodoh hingga Bongkar Status Hubungannya

Rees Mann, pemerhati pelecehan seksual Afrika Selatan, mengatakan, hampir 20 persen pelanggaran seksual dilaporkan terjadi pada pria.

"Korban laki-laki jauh lebih kecil kemungkinannya dibandingkan perempuan yang melaporkan pelecehan seksual karena polisi tidak menganggapnya serius.' (*)