Timnya menemukan fenomena ini setelah menganalisis data tentang kelahiran, kematrian, pernikahan, dan perceraian seluruh rumah tangga di desa Tanzania Barat selama lebih dari dua dekade.
Penelitian ini diterbitkan dalam Proceeding of the Royal Society.
Dalam budaya masyarakat Afrika Timur, khususnya di Pimbwe, menikah adalah urusan informal yang mana hanya didefinisikan sebagai pasangan seksual yang hidup bersama.
Jadi mudah bagi mereka untuk menyudahi hubungan secara sepihak dan memulai yang baru
Profesor Mulder menambahkan kalau wanita yang pernah menikah lebih dari sekali akan terlepas dari krisis ekonomi.
"Wanita yang pernah menikah lebih dari sekali akan mendapatkan nafkah yang berlipat sehingga ini akan membantu mereka terlepas dari krisis ekonomi," tambahnya.
(*)