GridPop.id - Ini sebuah kisah yang sangat menyedihkan sekaligus menggemparkan.
Banyak yang terkejut dengan kasus ini.
Seorang siswa MBBS tahun ketiga dari Abbottabad Medical College ditembak mati di kampung halamannya di Kohat, Pakistan.
Di ditembak karena diduga menolak ajakan menikah dari seorang pria.
Aasma Rani adalah seorang mahasiswi kedokteran tahun ketiga di Abbottabad Medical College tewas.
Terdakwa, Mujahidullah, yang ingin menikahinya menembaknya, karena menolak lamarannya.
Rani yang berada di Kohat untuk vaksinasi, baru saja meninggalkan becak bersama saudara perempuan iparnya ketika Mujahid, ditemani oleh saudaranya, Sadiqullah, melepaskan tembakan.
Gadis itu telah dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal karena luka-lukanya.
Keluarga Aasma menuduh pelaku telah mengeluarkan ancaman sebelumnya.
Ayah Aasma telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.
Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.
Namun, pihak berwenang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.
Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan.
"Yakinlah tidak akan ada bantuan khusus dan pelaku akan segera ditangkap," tambahnya.
Polisi Khyber Pakhtunkhwa menghubungi Badan Investigasi Federal (FIA) karena mengeluarkan surat perintah atas tersangka Mujahid.
Selama penyelidikan, terungkap bahwa Mujahid Afridi telah meninggalkan Pakistan ke Arab Saudi.
Dia mengatakan terdakwa telah berangkat ke bandara Islamabad segera setelah melakukan kejahatan.
Sebuah tim investigasi gabungan (JIT) juga telah dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan mahasiswa kedokteran ini.