Dalam perjalanannya kembali ke UCLA dia menyadari bahwa dia telah melupakan mangga yang telah disiapkan ayahnya untuk dibawa ke kampus.
Li merasa sangat sedih ketika ia lupa membawa buah kesukaannya itu.
Mendengar betapa sedihnya Li karena mangganya tidak terbawa, ayahnya memutuskan untuk mengirimkan mangganya itu kepadanya sehingga dia bisa menikmatinya.
Pada hari Selasa, Li pulang dari kelas dan mendapati kejutan di depan pintu kosnya.
Terdapat sebuah kotak, penuh bungkusan es dan sekotak mangga lezat yang masih segar.