Namun, siapa yang menyangka jika perbuatannya ini berdampak pada saat dirinya sudah menikah dan memiliki bayi.
"Semuanya berawal pada saat bayiku terlahir cacat. Sangat sulit bagiku untuk menerima keadaan. Cara bayiku bernafas mirip dengan para anjing yang dulu biasa aku tangkap. Aku mengikat dan menggantungnya hingga mati dengan kedua matanya yang melotot,"
"Biasanya kita juga memukulinya dengan kayu hingga mati. Mereka kesakitan, tapi kami tak menghiraukannya dan tetap memukulinya. Aku hanya mengikuti perintah yang sebenarnya juga sulit untukku,"
"Istriku pingsan saat mendapati leher bayinya yang berlubang. Kondisi anakku sangat kritis hingga ia harus menderita selama delapan bulan dengan lubang sekecil jarum di sekujur tubuhnya."
"Bisakah kau bayangkan busa keluar dari mulutnya dan suara sesaknya karena tersiksa?"