Find Us On Social Media :

Kondisi Jantung BJ Habibie Melemah, 44 Dokter Kepresidenan Akan Turun Tangan Hingga Sang Putra Ungkap Tak Akan Bawa Ayahnya ke Jerman

By Bunga Mardiriana, Rabu, 11 September 2019 | 12:05 WIB

Putra Kedua Presiden ke-3 BJ Habibie, Thareq Kemal memberikan keterangan pers terkait kondisi ayahanda yang kini dirawat di RSPAD, Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019) malam.

GridPop.ID - Kondisi kesehatan presiden ketiga RI, Baharuddin Jusuf Habibie kini tengah melemah.

Untuk perawatan secara intensif, BJ Habibie dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Informasi tersebut disampaikan oleh Sekretaris Pribadi BJ Habibie, Rubijanto, Minggu (8/9/2019).

Baca Juga: Eyangnya Disebut Meninggal Dunia, Cucu BJ Habibie Melanie Subono Meradang Hingga Lakukan Hal Ini: Kalian Sangat Hina!

"Dengan hormat, bersama ini kami konfirmasikan bahwa Bapak BJ Habibie sedang menjalani perawatan yang intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK) di RSPAD Gatot Soebroto," kata Rubijanto saat itu.

TDK pun menyarankan supaya BJ Habibie tidak dijenguk oleh siapapun karena kondisinya yang sangat lemah.

Melansir dari Kompas.com, sebanyak 44 dokter kepresidenan sudah disiapkan untuk menangani kesehatan BJ Habibie.

Baca Juga: Bunuh Pasien Dengan Obat Penyakit Jantung, Perawat Ini Divonis Hukuman Seumur Hidup, Namun Fakta Dibaliknya Terkuak!

"Jadi ada dokter kepresidenan yang kami koordinasikan berjumlah 44 orang. Sebanyak 34 tim panel ahli, ahli di bidang macam-macam, jantung, otak dan sebagainya lengkap. Semua spesialis kedokteran lengkap di sana ada 34 orang," ujar Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Jakarta Setya Utama di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/6/2019).

"Kemudian ada dokter pribadi presiden berjumlah 10 orang," sambung dia.

Di tengah melemahnya kondisi Habibie, di sosial media pun beredar kabar bahwa ia meninggal dunia pada Selasa (10/9/2019).

Baca Juga: Awalnya Hanya Luka Kecil, Gadis 3 Tahun Ini Mendadak Demam Tinggi Hingga Harus Jalani Operasi Jantung, Penyebabnya Bikin Nangis!

Kabar tersebut kemudian dibantah oleh putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie dalam konferensi pers yang dilakukan Selasa malam.

Thareq meminta agar semua pihak tak termakan dengan hoaks terkait kondisi ayahnya.

"Tadi pagi saya ditanya, banyak, ada berita palsu, bapak meninggal. Jadi jangan percaya berita hoaks, percayalah kepada kalian-kalian (jurnalis) ini yang asli memberi berita asli. Yang hoaks itu jangan dipercayalah," kata Thareq.

Baca Juga: Pemuda Ini Terkena Serangan Jantung, Dokter Tak Menyerah Hingga Lakukan 15 Ribu Tekanan Dada, Hasilnya Bikin Kaget!

Ia menyesalkan isu semacam itu beredar. Sebab, kondisi ayahnya terkini justru semakin stabil.

"Ada orang bilang bapak meninggal saya belum apa-apa dapat (ucapan) 'Innalilahi', loh bagaimana, sih? Saya tanya yang meninggal siapa, (dijawab) 'loh, bapakmu'. Loh, kata siapa?" ujar Thareq.

Ia juga membeberkan kondisi kesehatan sang ayah yang melemah karena faktor usia dan jantungnya yang melemah.

Baca Juga: Jantung Anaknya Berhenti Berdetak, Artis Ini Menangis Sejadi-jadinya hingga Temukan Keanehan Dokter Ini

"Mohon dimengerti Bapak itu agak sepuh ya. Sudah di atas 80 (tahun), yakni 83 (tahun) menginjak ke 84 tahun. Beliau beraktivitas sangat tinggi, sehingga Bapak suka lupa bahwa Beliau itu 80-an. Karena otaknya masih jalan tapi sesuai natural manusia badan kan enggak akan selalu ikut," kata dia."Bapak saya dari dulu semenjak muda punya masalah dengan jantung. Otomatis karena kian menua ini jantungnya sangat melemah. Dengan aktivitas yang tinggi tidak dikasih waktu istirahat, badannya memberontak. Jadi lah ada masalah," tambah Thareq.

Sementara itu melansir dari Tribunnews, Thareq juga menyampaikan bahwa keluarga tak akan membawa ayahnya ke Jerman.

Baca Juga: Kabar Duka, Penyanyi Belia Ini Meninggal Akibat Serangan Jantung, Kepergiannya Tinggalkan Misteri

Karena menurutnya tenaga medis di Indonesia sudah lebih dari cukup.

"Tidak, tidak. Tim dokter sini cukup bagus. Kenapa harus dibawa ke Jerman," kata putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie, di RSPAD, Selasa (10/9/2019) malam

Menurut Thareq, jika ayahnya di bawa ke Jerman, dengan keadaan seperti saat ini justru akan lebih berbahaya.

"Lagipula sebagai orang tua yang sakit, kalau terbang jarak jauh dan keadaan begini lebih bahaya," imbuhnya. (*)