Ainun terdiam. Habibie mengulangi pertanyaannya.
Kali ini, ia menambah kalimatnya dengan penekanan pentingnya ketulusan mengemukakan isi hati kami, apa adanya. Ainun masih terdiam.
Dia kemudian menghentikan langkah dan menatap mata Habibie dalam-dalam.
Ainun menjawab, "Saya tidak memiliki kawan atau teman dekat dan khusus."
Habibie berdebar kencang mendengar kalimat Ainun. Mata mereka beradu.
Saling menggetarkan hati sama lain, khususnya Habibie yang tujuh tahun memendam rindu bertemu Ainun karena harus bersekolah di Jerman.