Naufal juga menuturkan, aura mengitimidasi yang dimiliki oleh Habibie itu luntur dengan senyuman dan tawa beliau.
"Mendadak saya kehilangan kemampuan untuk berbicara. Beliaulah yang aktif mencari topik dan mulai bertanya-tanya mengenai studi saya, kenapa studi di Jerman, dan tantangan-tantangan yang saya hadapi disini,"
"Beliau juga menceritakan kisah hidup dan perjuangan beliau. Tak lupa memberikan pesan-pesan kepada saya sebagai pelajar,"
"Eyang memiliki aura yang saya rasa cukup mengintimidasi, namun semua itu terasa berkurang dengan senyuman dan tawa beliau," sambungnya.
Di penghujung cerita, Naufal juga mencatumkan foto dirinya bersama dengan Habibie.