Seluruh kisah yang mengherankan dimulai pada tahun 2011 ketika Chris bekerja untuk sebuah perusahaan IT di Egham, Surrey, Inggris.
Dia bertemu Lia, yang baru saja bergabung dengan sebuah perusahaan. Dia jatuh cinta sejak awal, terpesona oleh penampilan dan ambisinya. Dia tiba di London pada usia 20 tahun.
Dalam beberapa bulan, dan cukup yakin, Chris membawanya pulang untuk menemui orang tuanya, yang sangat mengaguminya.
"Dia tersenyum, cerewet, hangat. Dia juga imut."
"Dia adalah seseorang yang ingin kamu lindungi."
Namun, kemudian datang sedikit keanehan seiring berjalannya waktu.
"Ada mantan pacar yang muncul," Chris mengakui.
“Dia mengklaim bahwa Lia berutang kepadanya Rp231 juta. Dia menghubungi saya, mengatakan Lia gila. Pada saat itu saya pikir dia orang gila."
Isyarat pertama dari masalah perjudian datang dengan cepat dalam hubungan pernikahannya.
"Saya tahu dia melakukan sebuah taruhan."
“Dia selalu melihat pasar saham. Lampu-lampu akan menyala merah dan hijau di teleponnya. Dia tidak menyebutnya judi. Dia menyebutnya 'perdagangan'. Kami sering bercanda tentang hal itu."
"Dia akan mengatakan, 'Saya melakukan beberapa perdagangan'."
"Saya akan mengatakan itu bertaruh." "Tapi itu uangnya. Saya tidak menyukainya, tapi saya juga tidak punya masalah besar dengannya."
Tujuh bulan setelahnya, mereka pindah.
Lalu datanglah bom pertama.
Chris menerima telepon dari seorang mantan kolega yang mengingatkannya tentang skandal taruhan di tempat kerja.
Lia kehilangan pekerjaannya.
"Saya marah, tetapi pada saat yang sama saya tidak berpikir rekan-rekannya akan menyalahkan dan mengejarnya. Semua orang tahu pasar bisa turun dan naik. Mengapa itu salahnya?"
Chris melanjutkan hubungan yang cukup sulit dan 'rumit' dengan istrinya. Chris mengatakan pada dirinya sendiri bahwa karena mereka sekarang hidup bersama, dia bisa 'mengawasinya'.
Namun, selama beberapa bulan dan bahkan tahun berikutnya ia menyaksikan Lia berjudi berulang kali!
Terkadang Lia berkata, "Rp15 miliar."
"Apa?" jawabku.
“Oh, ayolah, saya belum mendapat Rp15 miliar, Ini adalah permainan." canda Lia.
Tetapi uang itu nyata, Chris tahu itu sekarang.
Kisah yang lain dari Chris adalah ketika pada Juni 2014, Chris telah memutuskan mengunjungi rumah keluarga istrinya yang sederhana di Sumatra, Indonesia.
"Orangtuanya adalah orang yang menyenangkan tetapi mereka tidak kaya. Ayahnya menjual tabung-tabung gas."
"Setelah melihat ke belakang, itu semua omong kosong," kata Chris.
Lia menikahi Chris dan inginkan uang untuk visa. "Dia bilang dia harus menunjukkan bahwa dia memiliki tingkat aset tertentu."
Chris menyadari betapa konyolnya kedengarannya, tetapi sebagai pria yang baru menikahinya, dia sangat mencintai istrinya.