Ia pergi ke pandai besi dan menghabiskan tabungannya sebanyak $ 7 (Rp.95 ribu) untuk membuat tombak besi yang tajam.
Dia kemudian membawa tombak itu ke tempat hilangnya sang istri.
Mubarak mendapati buaya seberat 2.200 pound itu masih beristirahat di sana setelah melahap bulat-bulat istrinya.
Mubarak lantas mengumpulkan keberaniannya.
Ia maju menyerang buaya tersebut dan berhasil menikam perutnya.
Buaya itu langsung mati, tak berdaya dengan serangan mendadak itu.
Kemudian Mubarak menyeret buaya itu ke desa bersama kelima orang lainnya.
Warga lega karena buaya peneror tersebut sudah dibunuh oleh Mubarak.
Mubarak lantas diberi gelar pahlawan desa karena keberaniannya itu.
(*)