Namun fakta yang didapatkan dari potongan-potongan gambar tersebut cukup membuat tim ilmuwan terkejut.
“Kami rasa pergerakan ini sebagai bagian dari proses dekomposisi, terutama pada saat jasad menjadi mumi dan organ-organ tubuh mulai mengering. Pengetahuan ini akan sangat berguna untuk investigasi penyebab kematian misterius,” tutur Alyson.
Sebelum ditemukannya penelitian ini, para ilmuwan yakin bahwa posisi mayat saat ditemukan adalah posisi saat mayat tersebut dikubur.
Berdasarkan penemuan terbaru itu, tim investigasi forensik akan bisa menggunakan time-lapse dalam waktu lama untuk membuat data statistik tentang pergerakan jasad.
Pengetahuan ini bisa digunakan untuk menganalisis kejadian perkara dengan akurasi lebih tinggi di masa depan.
“Mereka (tim forensik) akan bisa memetakan kejadian perkara, posisi tubuh mayat, memetakan semua bukti fisik, dan menemukan penyebab kematian,” tutur Alyson. (*)