GridPop.ID - Petugas pemadam kebakaran bergerak sigap untuk bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.
Di balik aksi mereka untuk memadamkan api, tak sedikit para petugas menemukan kejadian unik dan langka.
Bekerja di tengah hutan, cerita unik para petugas antara lain bertemu beberapa binatang buas yang sudah mati maupun yang masih hidup.
Sebagian bercerita sempat 'disapa' oleh beruang hingga menemukan seekor ular dengan bentuk aneh yang telah mati.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (20/9/2019), seekor ular berkaki ditemukan mati di lokasi kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla) di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.
Karnivora sangat langka ini ditemukan petugas yang sedang melakukan pemadaman titik api.
Dalam rekaman video berdurasi 2 menit 7 detik yang dilihat Kompas.com, Kamis (19/9/2019) malam, ular tersebut tampak memiliki dua kaki di bagian ekor.
Jenis ular tersebut seperti king kobra. Ukurannya cukup besar dan panjang. Namun, kondisinya sudah mati akibat terbakar.
Sebagian badannya sudah hangus. Lokasi kejadian masih tampak berasap setelah api dipadamkan petugas.
Salah seorang anggota Manggala Agni Daops Rengat, Maidi, yang dihubungi Kompas.com, Kamis malam, membenarkan temuan ular berkaki mati tersebut.
"Ya, ular berkaki ditemukan mati di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu. Itu (ular) ditemukan di lahan masyarakat yang terbakar," sebut Maidi melalui sambungan telepon, Kamis.
Dia mengatakan, ular langka tersebut ditemukan oleh petugas TNI AD dari Kodim 0302/Inhu, Rabu (18/9/2019) malam.
Sebab, prajurit saat itu masih berada di lokasi karhutla hingga malam hari. Sementara tim dari Manggala Agni Daops Rengat, terlebih dahulu pulang sebelum ditemukan ular tersebut.
"Tim kami pulang duluan, karena sudah malam. Ternyata tim TNI menemukan ular berkaki mati di lokasi. Aku pun kaget setelah nengok videonya. Karena jarang ada ular berkaki," kata Maidi.
Ditegur beruang
Memasuki kawasan hutan memang harus berhati-hati. Apalagi, hutan itu dihuni oleh hewan buas.
Seperti cerita mengerikan yang dialami anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau.
Mereka menjumpai seekor beruang saat hendak memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Bedagu, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Kejadian itu diceritakan Kasi Distribusi dan Logistik BPBD Riau, Suarfianto, kepada Kompas.com, Rabu (19/9/2019).
"Kejadiannya itu seminggu yang lalu. Kami menjumpai seekor beruang besar," ungkap Suarfianto.
Dia mengatakan, di lokasi kebakaran cukup sulit mendapatkan sumber air. Pemadaman pun menjadi terkendala.
Petugas mencoba mencari sumber air dengan masuk ke hutan. Namun, sumber air tak kunjung ditemukan.
"Kami masuk ke hutan merintis jalan," ujar Suarfianto.
Tak lama setelah itu, dia dan teman-temannya mendengar suara berisik di semak-semak.
Ternyata, seekor beruang sedang berada di atas kayu, yang berjarak sekitar 100 meter dari petugas.
Petugas pun diam sejenak. Perjalanan tidak diteruskan, karena akan berisiko.
Apalagi, hewan buas berkuku tajam itu mengoyang-goyangkan batang kayu yang dipanjatnya. Satwa dilindungi itu seakan memberikan "teguran" kepada petugas agar tidak masuk ke habitatnya.
Atau bisa saja sedang menunjukkan kemarahannya, karena rumahnya ikut terbakar akibat karhutla.
"Mungkin dia menggoyangkan kayu sebagai aba-aba supaya kami jangan mendekat. Kami saat itu juga takut. Sehingga kami menghindar dan mencari jalan lain untuk mencari sumber air," tutur Suarfianto.
Menurut dia, pemadaman di kawasan hutan memang perlu hati-hati. Apalagi, kebakaran terjadi di kawasan hutan yang terdapat habitat hewan buas.
Meski begitu, Suarfianto menganggap perjumpaan dengan beruang itu adalah sebuah pengalaman unik saat menanggulangi bencana karhutla.
Baca Juga: Geger Foto dan Video Syur Mirip PNS Bandung Beredar Luas Di Media Sosial, Ternyata Ini yang Terjadi
"Kami tetap melakukan pemadaman. Tapi, mencari lokasi yang aman," katanya.
Sebagaimana diberitakan, hingga saat ini Tim Satgas Karhutla Riau masih berjibaku memadamkan api karhutla yang terjadi di beberapa wilayah di Riau.
Kebakaran yang terjadi mengakibatkan bencana kabut asap. Sehingga, asap yang mengepung di Bumi Lancang Kuning ini sudah banyak berdampak pada kesehatan masyarakat, karena kualitas udara menjadi tidak sehat hingga berbahaya.
Bukan kaki
Sementara itu, terkait penemuan ular berkaki tiga, ahli herpetologi (reptil dan amfibi) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy menjelaskan, organ tersebut bukan kaki, melainkan hemipenis ular.
"Itu bukan kaki, itu adalah hemipenis dari ular ya. Hemipenis itu alat kelamin ular jantan," kata Amir dikutip Kompas Sains, Jumat (20/9/2019).
Dia menjelaskan, semua jenis ular jantan itu memiliki hemipenis. Namun jenis penisnya berbeda dari manusia laki laki.
Biasanya, seorang pria memiliki satu penis, sedangkan ular dua hemipenis yang berada di pangkal ekor.
Dengan demikian, Amir menegaskan bahwa penemuan ular yang disebut berkaki tiga itu bukan kejadian langka. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Unik Petugas Saat Padamkan Karhutla, Temukan Ular Berkaki Tiga hingga "Ditegur" Beruang"