Sejam setelah Vanellope lahir, sebuah tim yang terdiri dari sekitar 50 staf berkumpul guna mengadakan operasi pertama dari rencana 3 agenda operasi.
Dibutuhkan kurang lebih beberapa minggu untuk mengembalikan jantung ke dada si mungil.
Selang 7 hari, operasi ke-2 bisa dilakukan dengan membuka dada Vanellope sedikit lebar sehingga ada ruang yang lebih banyak untuk memasukkan kembali jantungnya.
Biasanya, ada lekuk pada paru-paru bagian kiri untuk tempat jantung.
Tapi si mungil Vanellope tidak memilikinya.
Sejumlah dokter kini telah mempersiapkan rencana demi hidup yang lebih baik bagi anak Findlay dan Wilkins.
Ahli bedah kini sudah menciptakan alat pelindung sementara untuk mengamankan jantung.
Kembali dikutip dari The Telegraph, ketua tim ahli bedah East Midlands Congenital Heart Center, Branko Mimic, bilang seperti ini.
"Kasus seperti Vanellope terlihat normal, tapi rupanya tidak demikian."
"Semoga kita bisa melakukannya dengan baik, meski akan ada beragam hambatan."
Ayah dan ibu menamai si mungil Vanellope, terinspirasi dari nama tokoh film Disney, Wreck It Ralph.
"Vanellope dalam film itu begitu keras kepala dan dia berubah jadi seorang putri di akhir cerita, jadi ini sangat pas," kata Findlay.
Diperkirakan, ada 5 sampai 8 bayi per juta di dunia lahir dengan ectopia cordis dan malformasi bawaan lahir yang serius.
Ini adalah kondisi bahwa jantung berada di tempat tidak semestinya.
Bayi yang lahir dalam kondisi semacam ini diperkirakan memiliki kurang dari 10 persen untuk bertahan hidup.
(*)